TAKALAR, RADARSELATAN.FAJAR.CO.ID -- Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) dengan segala kemajemukannya membutuhkan sosok pemimpin yang memiliki kemampuan mumpuni atau tidak karbitan. Kriteria itu dianggap dimiliki oleh sosok pemimpin seperti Ilham Arief Sirajuddin (IAS).
Secara kualitas, kandidat bakal calon gubernur dari Partai Golkar itu dianggap memenuhi semua syarat yang dibutuhkan mengantar Sulsel maju ke depan.
Hal ini ditegaskan Nur Aksan Mattinri, tokoh masyarakat Bonto Mangape, Galesong, di Onedy Cafe and Resto, di Desa Bodia, Kecamatan Galesong, Takalar, pada Minggu, 12 Mei 2024.
"Kenapa saya berani bicara begini? Karena sudah ada bukti. Tidak ada kepala daerah di Sulsel yang punya karya seperti IAS saat memimpin Kota Makassar. Apa yang kita lihat di Makassar, perubahan besar lewat karya seperti Revitalisasi Karebosi dan Pantai Losari, itu karena Pak Ilham," tegas mantan kepala Desa Bonto Mangape itu.
Nur Aksan menyebut IAS juga wali kota dengan sederet prestasi ketika memimpin wali kota Makassar. Mencatatkan banyak sejarah.
IAS memang wali kota Makassar 2004-2014 dengan taburan prestasi menonjol. Pernah mengantar pertumbuhan ekonomi Makassar menyentuh angka dua digit yakni 11 persen di tahun 2013, mengalahkan Tiongkok.
IAS juga sempat masuk nominasi wali kota terbaik dunia 2014 versi worldmayor.com, bersama wali kota Bandung Ridwan Kamil dan wali kota Surabaya Tri Rismahirini ketika itu. Mereka dinominasikan sebagai wakil dari benua Asia ketika itu.
Bukan itu saja, IAS sempat dinobatkan sebagai 10 Tokoh TEMPO 2008 bersama 9 kepala daerah lainnya. Itu tidak lepas dari keberhasilan sosok yang dijuluki Bapak Pembangunan Kota Makassar itu menyulap lapangan Karebosi menjadi lapangan sepak bola pertama di Indonesia yang memiliki basement pusat perbelanjaan modern. Tanpa mengganggu APBD sama sekali.
"Makanya, tidak sabar rasanya bisa melihat Sulsel dipimpin sosok seperti Pak Ilham," tegasnya.
Tokoh masyarakat Galesong lainnya, Burhanuddin Dg Miala mengaku Sulsel tidak boleh ditangani sosok pemimpin karbitan atau kurang matang. Efeknya berbahaya terhadap stabilitas pemerintahan.
"Yang memimpin Sulsel ke depan harus matang dan berpengalaman. Supaya pemerintahan bisa berjalan dengan baik tanpa konflik di internal pemerintahan," pungkasnya.
Burhanuddin dan Nur Aksan bersua langsung dengan IAS di sela-sela silaturahmi terbatas bersama kerabat dan keluarga dari Galesong. Sejumlah tokoh masyarakat dan pemuda ikut hadir di Cafe OneDy.
Di antaranya mantan camat Galesong, Lau Alang SH, serta sejumlah mantan kepala desa. Juga hadir Nurdin Dg Awing yang merupakan senior sekaligus keluarga IAS.
Di hadapan mereka, IAS meminta didoakan kelancaran menatap hajatan pilgub Sulsel 2024 mendatang. Selain Takalar, sosok yang dikenal luas dengan tagline GubernurKu itu juga menyambangi Jeneponto di hari yang sama. ***