BULUKUMBA, RADARSELATAN.FAJAR.CO.ID — Di era digital seperti sekarang ini, teknologi memainkan peran penting dalam berbagai aspek kehidupan, salah satunya di sektor kesehatan. Inovasi yang patut mendapat perhatian adalah Aplikasi Mobile JKN dari BPJS Kesehatan.
Nur Ismi Rasyid (28), seorang ibu rumah tangga yang berasal dari Bulukumba, mengaku telah rasakan berbagai manfaat dari salah satu fitur unggulan Aplikasi Mobile JKN, salah satunya kemudahan dalam mengakses informasi mengenai tagihan iuran. Ia mengaku dapat dengan mudah mengecek status pembayaran iuran dengan menggunakan telepon genggamnya.
“Mungkin karena banyak kegiatan jadi saya sempat lupa bayar iuran BPJS Kesehatanku, saya juga sudah lupa berapa besarannya yang harus saya bayarkan, jadi saya ke kantor BPJS Kesehatan dengan tujuan memastikan berapa besaran iuran yang harus saya bayarkan agar BPJS Kesehatan saya dan keluarga bisa aktif kembali,” cerita Ismi.
Ismi mengaku setelah menceritakan maksud dan tujuannya kepada petugas, ia kemudian diarahkan mengunduh Aplikasi Mobile JKN agar bisa segera mengecek jumlah iuran yang harus ia bayarkan, sehingga meminimalisasi risiko keterlambatan pembayaran yang bisa berdampak pada status kepesertaannya.
“Melalui aplikasi ini, semuanya serba praktis, saya bisa melihat jumlah iuran yang harus saya bayar tiap bulannya beserta riwayat pembayarannya,” sebut Ismi.
Aplikasi Mobile JKN adalah gambaran nyata bagaimana teknologi dapat memberikan dampak positif dengan meningkatkan pelayanan kesehatan di Indonesia. Ismi juga mengapresiasi hadirnya Aplikasi Mobile JKN, menurutnya penggunaan Aplikasi Mobile JKN sangat mudah dan dapat menjadi solusi praktis bagi para peserta agar dapat mengakses berbagai layanan kesehatan tanpa harus datang langsung ke kantor BPJS Kesehatan.
“Aplikasi ini penggunaannya juga tidak sulit, saya bisa pakai dengan mudah, jadi kalau mau mengurus administrasi tidak perlu lagi jauh-jauh ke kantor BPJS Kesehatan, karena semuanya sudah bisa terselesaikan di rumah,” lanjut Ismi.
Selain cek iuran, Aplikasi Mobile JKN juga memiliki berbagai fitur yang dapat memungkinkan pengguna untuk melakukan berbagai aktivitas seperti pendaftaran peserta, perubahan data, pengecekan status kepesertaan, cek lokasi fasilitas kesehatan, Program REHAB, pengaduan layanan JKN, info riwayat pelayanan dan perubahan fasilitas kesehatan (faskes).
Ismi yang terdaftar pada segmen Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU) kelas 3 ini, menceritakan pengalamannya sebelum menjadi peserta JKN, saat itu ia harus menjalani proses persalinan sebagai pasien umum dan harus membayar sendiri biaya persalinannya.
“Saat melahirkan anak pertamaku saya belum punya BPJS Kesehatan, jadi saya melahirkan sebagai pasien umum di rumah sakit, waktu itu kami harus bayar sendiri biaya rumah sakitnya. Baru setelah itu, saya tahu kalau ternyata dengan menjadi peserta BPJS Kesehatan biayanya jauh lebih murah, cukup dengan membayar iuran tiap bulannya,” sebut Ismi.
Oleh karena itu, pada kehamilan anak keduanya, Ismi telah mempersiapkan dirinya dengan menjadi peserta aktif, ia mengaku sejak pemeriksaan rutin di puskesmas mendapatkan pelayanan yang memuaskan dari seluruh tenaga medis yang menanganinya.
“Alhamdulillah, pada kehamilan kedua saya tidak perlu lagi mengkhawatirkan biaya persalinan karena sudah terdaftar sebagai peserta BPJS Kesehatan, pelayanan yang saya dapatkan juga sangat bagus, sejak pemeriksaan rutin di Puskesmas Ponre hingga melahirkan di rumah sakit semuanya berjalan dengan lancar,” cerita Ismi.
Ismi bersyukur telah menjadi peserta JKN, menurutnya dengan program yang diusung BPJS Kesehatan ini, telah membawa banyak manfaat bagi seluruh masyarakat Indonesia terkhusus kepada dirinya dan keluarga. (Mad/Has)