BULUKUMBA, RADARSELATAN.FAJAR.CO.ID — BPJS Kesehatan telah menjadi andalan jutaan masyarakat dari berbagai kalangan dalam mendapatkan pelayanan kesehatan yang terjangkau dan berkualitas. Di era perkembangan zaman dan tantangan kesehatan yang semakin kompleks, penting bagi setiap generasi muda untuk memiliki perlindungan kesehatan yang memadai.
Andi Tenri Khalik Jabbar (23), mahasiswa jenjang Strata 2 (S2) di Institut Teknologi Bandung (ITB) yang berasal dari Kecamatan Gantarang, Kabupaten Bulukumba. Dia menyebutkan bahwa generasi muda seperti dirinya, semakin memberikan perhatian penuh terhadap kesehatan dan kesejahteraan mereka. Menurutnya, Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang diusung BPJS Kesehatan merupakan program yang sangat ideal.
“Sebagai generasi muda, saya sudah semakin aware terhadap kesejahteraan dan kesehatan pribadi dan keluarga, sebelumnya saya tidak begitu paham terkait program dari BPJS Kesehatan. Namun setelah saya cari tahu, ternyata BPJS Kesehatan memiliki program yang sangat ideal dan pas, untuk dijadikan solusi andalan untuk melindungi diri dan keluarga,” kata Tenri.
Tenri juga mengakui bahwa konsep gotong royong yang diusung BPJS Kesehatan sangat bijaksana dalam memastikan seluruh masyarakat Indonesia mendapatkan akses pelayanan kesehatan yang layak tanpa harus terbebani oleh biaya iuran yang tinggi, sehingga semua kalangan masyarakat bisa mendapatkan layanan kesehatan.
Terdaftar sebagai tanggungan pada segmen Pekerja Penerima Upah (PPU) di kelas 1, Tenri menceritakan pengalamannya saat mengalami kecelakaan tunggal dan harus dilarikan ke rumah sakit.
“Saat itu sekitar tahun 2018, saya dan keluarga kecelakaan saat perjalanan dari Makassar menuju Bulukumba. Kecelakaan tersebut membuat mobil jadi terbalik, jadi kami segera dibawa ke puskesmas terdekat untuk segera ditangani lalu setelahnya dirujuk ke Rumah Sakit Bulukumba,” cerita Tenri.
Tenri mengaku selama mendapatkan pelayanan kesehatan di rumah sakit, ia tidak menemukan kendala apa pun, dokter dan seluruh tenaga medis melayaninya dengan sangat baik, meski ia dirawat selama kurang lebih satu minggu dan tentunya tidak perlu mengeluarkan biaya selama masa perawatan.
“Saya sangat bersyukur telah menjadi peserta BPJS Kesehatan, sebab pelayanan yang saya dapatkan selama dirawat di rumah sakit sangat memuaskan, dokternya ramah, perawatnya apalagi. Alhamdulillah, semua biaya perawatan saya, sejak pertama datang hingga harus dirawat inap selama kurang lebih seminggu, semuanya sudah ditanggung oleh BPJS Kesehatan,” lanjut Tenri.
BPJS Kesehatan telah membawa banyak dampak positif yang signifikan bagi seluruh masyarakat Indonesia. Tenri mengingatkan kepada seluruh peserta BPJS Kesehatan agar selalu memastikan agar kepesertaannya selalu aktif, karena penyakit bisa datang kapan saja.
“Terlebih baru-baru ini, saya mendapatkan pelajaran penting kalau kita harus selalu pastikan agar kepesertaan BPJS Kesehatan kita selalu aktif. Kita tidak bisa tahu kapan dan dimana kita bisa terkena penyakit. Saat itu kaki saya tertusuk duri dan infeksi yang membuat saya menjadi demam dan pusing, jadi saya segera ke dokter tapi sampai di sana. Ternyata BPJS Kesehatan saya tidak aktif, jadi untuk sementara saya berobat sebagai pasien umum dan harus bayar biaya tersebut, padahal jika menggunakan BPJS Kesehatan tentunya ini dapat di-cover,” sebut Tenri.
Setelah kejadian tersebut, Tenri mengaku lebih memperhatikan lagi keaktifan kepesertaaanya dan segera mengunduh Aplikasi Mobile JKN di telepon genggam miliknya, sehingga bisa memantau dan memastikan BPJS Kesehatannya selalu aktif agar kejadian seperti itu tidak berulang lagi.
Besar harapan Tenri agar BPJS Kesehatan dapat terus memperbaiki dan meningkatkan pelayanan kesehatan yang diberikan bagi seluruh masyarakat Indonesia, demi mewujudkan masyarakat yang sehat dan sejahtera serta masyarakat juga lebih memperhatikan keaktifannya sebagai peserta JKN. (Mad/Has)