Korban Pesawat Tabrakan VS Helikopter di AS Tewaskan 67 Orang, 41 Sudah Ditemukan

  • Bagikan
(foto: tangkapan layar/CNN Indonesia)

RADARSELATAN.FAJAR.CO.ID - Tragedi tabrakan pesawat American Airlines dan Helikopter Black Hawk di dekat Bandara Nasional Ronald Reagan menewaskan 67 orang.

Pihak berwenang mengatakan, diantara 67 korban, 41 diantaranya telah ditemukan pada Jumat, 31 Januari 2025 kemarin.

Tragedi tabrakan pesawat American Airline-Black Hawk pada itu terjadi pada Rabu (29/1) malam menandai kecelakaan udara terburuk di AS dalam dua dekade terakhir.

Badan Penerbangan Federal (FAA) memberlakukan pembatasan ketat terhadap penerbangan helikopter untuk mengurangi risiko terjadinya tabrakan lagi, kata Menteri Transportasi AS Sean Duffy, mengonfirmasi berita yang pertama kali dilaporkan oleh Reuters.

Duffy menjelaskan keputusan ini akan segera membantu mengamankan wilayah udara di dekat Bandara Nasional Ronald Reagan, memastikan keselamatan lalu lintas pesawat dan helikopter.

FAA melarang sebagian besar helikopter terbang di beberapa bagian dari dua rute dekat bandara dan hanya memperbolehkan helikopter polisi, medis, pertahanan udara, dan transportasi udara presiden di area antara bandara dan jembatan terdekat.

Pembatasan ini akan berlaku setidaknya sampai Dewan Keamanan Transportasi Nasional (NTSB) merilis laporan awal tentang tabrakan fatal American Airlines-Black Hawk, yang biasanya memakan waktu sekitar 30 hari.

"Setelah itu, pembatasan akan dievaluasi ulang," kata Duffy seperti dikutip dari CNA, Sabtu, 1 Februari 2025.

CEO American Airlines Robert Isom memuji keputusan untuk membatasi penerbangan helikopter dan mengatakan maskapai akan bekerja dengan pemerintah "untuk membuat sistem penerbangan kami lebih aman, termasuk dengan meningkatkan investasi di infrastruktur, teknologi, dan personel."

Kepala Pemadam Kebakaran Washington DC John Donnelly mengungkapkan bahwa 28 jasad yang ditemukan sejauh ini telah diidentifikasi.

"Kami berharap bisa menemukan semua jasad korban," ujarnya. "Itulah sebabnya tim kami masih bekerja."

Donnelly mengatakan bahwa memindahkan badan pesawat yang tenggelam akan membantu akses ke lebih banyak jasad korban.

(del/has/c)

  • Bagikan