Kades Bontomalling Berikan Keterangan Pers Terkait Proyek Sumur Bor

  • Bagikan

SELAYAR, RADARSELATAN.FAJAR.CO.ID - Kepala Desa Bontomalling Andi Suhri menyampaikan keterangan persnya terkait proyek sumur bor yang ada di wilayahnya, di Kecamatan Pasimasunggu Timur Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan.

Andi Suhri dalam keterangannya menyebutkan, 42 titik sumur bor dari 17 mata anggaran sejauh ini sudah dirasakan manfaatnya oleh masyarakat Desa Bontomalling.

"Sekitar 80 persen warga Desa Bontomalling sudah merasakan manfaat air bersih di rumah masyarakat. Selebihnya dapat diambil langsung ke sumber sumur bor," kata Andi Suhri di hadapan awak media di Dierra Cafe Kelurahan Benteng Selatan, Ahad (16/2/2024) sore.

Dirinya menampik jika ada isu yang mengatakan asas manfaat sumur bor tersebut tidak dirasakan oleh masyarakat. Dikemukakan, masyarakat yang sudah menikmati air bersih langsung dari rumah masing-masing, itu karena swadaya masyarakat dengan membeli pipa sendiri, bukan dianggarkan melalui dana desa.

"Anggaran proyek ini sebatas pengadaan sumur saja, belum termasuk untuk pengadaan pipa ke rumah-rumah penduduk," jelasnya.

Didampingi keluarga, Andi Suhri menjelaskan, dari 17 mata anggaran dari tahun 2021 sampai tahun 2023 menghasilkan 42 titik sumur bor, dengan anggaran bervariasi. Meski tidak dijelaskan secara rinci, namun dalam satu mata anggaran mendapatkan anggaran dikisaran 50 sampai 64 juta, tergantung dari desainnya.

Ditanya mengapa sampai menghasilkan 42 titik sumur bor dari 17 mata anggaran tersebut. Andi Suhri menjelaskan, dari setengah kedalaman pengoboran sudah mendapatkan air dari kedalaman yang direncanakan sebelumnya, dan jika ditambah kedalaman dikhawatirkan air menjadi asing. Olehnya itu ia mengambil kebijakan dengan membuat titik baru pengoboran sumur.

"Itulah sebabnya sehingga dalam satu mata anggaran menghasilkan dua atau lebih titik sumur bor," pungkasnya.

Sejauh ini kata dia, 42 titik sumur bor tersebut masih berfungsi dengan baik dan normal. Olehnya itu dirinya sangat menyayangkan jika ada oknum mengisukan kalau manfaatnya tidak dirasakan oleh masyarakat, padahal dalam hal pengadaan sumur bor ini berdasarkan aspirasi masyarakat yang kesulitan air bersih, khususnya disaat musim kemarau, ucap Andi Suhri sembari menunjukkan dokumen aspirasi masyarakat yang juga turut ditandatangani oleh BPD setempat.

Meski sudah membangun lebih banyak sumur bor dari perencanaan sebelumnya, Andi Suhri tidak membantah bahwa masih ada kekurangan volume berdasarkan hasil perhitungan inspektorat.

"Memang benar terdapat temuan dari inspektorat tetapi sudah saya selesaikan dengan pengembalian ke kas negara. Temuan-tenuan itu bukan hanya pada proyek sumur bor ini tetapi sudah termasuk temuan dari item kegiatan yang menggunakan dana desa, dan itu sudah semua dikembalikan ke kas negara," terang Andi Suhri dengan memperlihatkan bukti setor ke kas negara. (Red)

  • Bagikan