Riska Ceritakan Perjuangan Sang Adik saat Jalani Persalinan Tanpa Biaya dengan JKN

  • Bagikan
Riskawati (27) ceritakan bagaimana kisah sang adik ketika menjalani proses persalinan. (Ist)

BULUKUMBA, RADARSELATAN.FAJAR.CO.ID -- Menjadi seorang ibu bukanlah perkara yang mudah. Selama sembilan bulan, seorang ibu harus mengandung dengan penuh kesabaran. Tak jarang ibu juga harus merasakan perubahan fisik dan emosional yang tidak ringan, lelah, menghadapi rasa mual, serta berbagai tantangan lainnya.

Namun, semua itu dijalaninya dengan penuh cinta dan harapan demi menyambut buah hati ke dunia.

Riskawati (27) seorang ibu rumah tangga yang bertempat tinggal di Desa Taccorong, Kecamatan Gantarang, Kabupaten Bulukumba menceritakan bagaimana kisah sang adik, Nadinatul Munawwarah ketika menjalani proses persalinan  demi bertemu buah hatinya yang penuh dengan perjuangan.

“Tadi malam adik saya melahirkan di Borong Rappoa, tapi setelah melahirkan kondisinya kurang baik jadi segera dirujuk ke RSUD Sultan Daeng Radja untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut,” ucap Riska.

Setelah itu, diakui Riska bahwa adiknya segera dilarikan menggunakan ambulans dengan didampingi oleh tenaga medis yang siap memberikan pertolongan darurat. Selama perjalanan menuju rumah sakit, keluarga terus berdoa agar kondisi sang adik segera membaik. Setibanya di rumah sakit, tim medis langsung memberikan penanganan intensif untuk memastikan keselamatan ibu dan bayinya.

“Alhamdulillah setelah sampai di sini (RSUD Sultan Dg Radja-red) adik saya segera diperiksa oleh dokter dan sekarang sudah proses pemulihan,” sambung Riska.

Riska mengaku sangat puas dengan pelayanan yang diberikan mulai dari proses persalinan di Puskesmas Borong Rappoa hingga di RSUD Sultan Dg Radja. Menurutnya, tenaga medis yang bertugas sangat sigap dan profesional dalam menangani adiknya, terutama ketika kondisinya menurun setelah melahirkan. Tidak ada kendala sedikit pun yang dirasakan Riska dan keluarganya semuanya berjalan lancar.

“Pelayanan yang diberikan juga sangat baik. Dokter dan perawat sangat ramah semua dan selalu mengecek kondisi adik saya secara rutin,” ujar Riska.

Tidak hanya itu, fasilitas yang disediakan juga sangat memadai, seperti ruang perawatan yang nyaman dan bersih sehingga membuat Riska dan keluarga merasa lebih tenang karena adiknya mendapatkan perawatan terbaik.

Sebagai salah satu peserta Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) pada segmen Pekerja Penerima Upah (PPU), Riska mengaku bersyukur sebab mereka tidak perlu khawatir dengan masalah biaya. Semua sudah ditanggung penuh oleh BPJS Kesehatan selaku penyelenggara Program JKN. Menurutnya, keringanan biaya yang diberikan sangatlah meringankan beban keluarga, mengingat biaya persalinan dan perawatan medis tidaklah murah.

“Kami sangat bersyukur, karena tidak ada biaya sama sekali yang harus kami keluarkan, bahkan ambulans yang mengantar kami juga semua tidak dipungut biaya,” ungkap Riska.

Diakui Riska, tidak hanya sang adik yang merasakan langsung manfaat positif Program JKN, tetapi dirinya juga telah merasakan manfaat serupa. Saat itu, dirinya juga menjalani proses persalinan, ia mengungkapkan bahwa pelayanan yang diterimanya saat itu juga sama baiknya dengan yang dirasakan sang adik, mulai dari pemeriksaan kehamilan secara rutin hingga proses persalinan yang ditangani oleh tenaga medis yang telah profesional.

Ia juga menambahkan bahwa selama mengakses layanan kesehatan tersebut, dirinya tidak dipungut biaya, sehingga dirinya merasa sangat terbantu dengan adanya program ini.

Melalui kisah Riska dan keluarga kembali membuktikan besarnya manfaat Program JKN dalam memberikan layanan kesehatan yang cepat, mudah dan setara bagi seluruh masyarakat Indonesia.

Di akhir pembicaraan, Riska berharap layanan yang diberikan seperti ini dapat terus dipertahankan dan ditingkatkan agar semakin banyak masyarakat yang bisa merasakan manfaatnya, terutama bagi masyarakat yang membutuhkan layanan kesehatan dalam kondisi darurat. (Mad/***)

  • Bagikan