BANTAENG, RADARSELATAN.FAJAR.CO.ID -- Tim Kesehatan Keliling (Kesling) 13 UPT Puskesmas Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bantaeng, berkeliling di delapan Kecamatan di Kabupaten Bantaeng dan mendatangi lapak penjual takjil, untuk melakukan inspeksi serta pembinaan sanitasi pangan takjil.
Kegiatan inspeksi dan pengawasan ini, menyasar penjual takjil yang berada di Kabupaten Bantaeng yang dilakukan sejak awal ramadan.
Salah satunya penjual takjil ramadan di Festival Ramadan Bangkit 2025 di Lapangan Tribun Pantai Seruni Bantaeng.
Di Festival Ramadan Bangkit, tim Kesling dari Dinkes Bantaeng menyasar 50 tenant pangan takjil. Mereka ialah para penjual pisang ijo, es buah, gorengan, kolak, es cendol, kue-kue tradisional dan aneka makanan jadi.
Tim Kesling dari Dinkes Bantaeng dalam melakukan inspeksi dan sampling di lokasi festival ramadan, menggunakan alat uji tes cepat lapangan guna mendeteksi adanya Bahan Tambahan Makanan (BTM) yang berbahaya.
“Semua Petugas Kesling lingkup 13 UPT Puskesmas yang ada di Kabupaten Bantaeng, telah melaksanakan kegiatan ini dimulai sejak awal ramadan yang dilakukan secara serentak dan menyeluruh di area penjualan takjil ramadan di wilayah Puskesmasnya masing-masing," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bantaeng, dr Andi Ihsan.
“Kegiatan ini rutin dilakukan Dinas Kesehatan Bantaeng beserta jajaran UPT Puskesmas setiap tahun saat memasuki bulan ramadan,” sambungnya.
Tujuannya kata dia, agar menciptakan rasa aman bagi konsumen, khususnya masyarakat Bantaeng dalam menikmati takjil yang sehat, berkualitas dan aman dari bahan tambahan makanan yang berbahaya.
“Terkhusus pencegahan penggunaan formalin, borax, rhodamin-b, methylen yellow dan pemanis buatan yang digunakan dalam pangan takjil yang disajikan. Tim Kesling juga memberikan edukasi terhadap pelaku penjamah pangan takjil untuk tidak menggunakan BTM berbahaya serta perilaku higiene sanitasi dalam pembuatan, dan menyajikan takjil yang dijual dengan tetap memperhatikan penggunaan sarung tangan dan masker,” kata dr Ihsan. (Mad/***)