Ronal Regenk Kembali Bawa Enam Pesepak Bola Muda Bulukumba ke Turnamen Internasional

  • Bagikan
Tim Garuda yang mengikuti ajang Barati Internasional di Surabaya, Jawa Timur, Rabu, 16 April 2025

BULUKUMBA, RADARSELATAN.FAJAR.CO.ID -- Enam pesepak bola muda asal Bulukumba unjuk gigi di ajang bergengsi Barati International Tournament yang digelar di Surabaya, Jawa Timur. Mereka bergabung memperkuat tim Garuda, satu-satunya tim Indonesia yang lolos verifikasi sebagai klub paling aktif mengikuti event internasional.

Keenam pemain ini merupakan jebolan Bulukumba United, tim binaan pelatih muda Bulukumba, Ronal Regenk. Mereka adalah Muh Aidil Syawal (Garuntungan), Reski Zulkifli (Ujungbulu), Ni Daul Fitra (Bontomacinna), serta Andi Ashabul Kahfi, Andi Helmy Ananta Syam, dan Fairus Ziddiq dari Bontonyeleng.

Ronal Regenk yang langsung membawa mereka ke ajang ini mengaku melihat potensi besar dalam diri para pemain mudanya.

“Saya melihat bakat mereka, dan mereka layak diorbitkan. Semoga ini menjadi pengalaman berharga dan kelak bisa mengharumkan nama Bulukumba di level nasional dan internasional,” ujarnya, Rabu (16/4/2025).

Ronal menambahkan bahwa keikutsertaan ini diharapkan menjadi motivasi bagi pesepak bola muda Bulukumba lainnya. Ia bahkan menargetkan tahun depan, tim asal Bulukumba dapat langsung mengikuti turnamen Barati International.

“InsyaAllah tahun depan kita upayakan tim dari Bulukumba bisa ikut secara utuh,” tegasnya.

Barati International Tournament sendiri merupakan ajang internasional yang mempertemukan tim-tim muda dari berbagai negara.

Garuda menjadi satu-satunya tim asal Indonesia yang mendapat undangan eksklusif, berkat rekam jejak aktif di turnamen luar negeri. Menariknya, Garuda berangkat ke turnamen ini secara mandiri, tanpa bantuan dari pemerintah daerah.

Kehadiran tim Garuda mendapat perhatian dari Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) RI sebagai representasi semangat kemandirian dan dedikasi tinggi dunia sepak bola akar rumput.

Pada laga pembuka, Garuda harus mengakui keunggulan tim asal Malaysia lewat skor tipis 0-1. Satu-satunya gol tercipta dari skema tendangan bebas. Meski kalah, Garuda tampil dominan dengan penguasaan bola mencapai 70 persen dan menunjukkan permainan atraktif.

Pelatih kepala Garuda, Sapran Oktari, menyebut kekalahan ini menjadi bahan evaluasi, terutama dalam menghadapi bola mati.

“Kami fokus perbaikan di skema set piece. Strategi kami adalah nothing to lose, dengan pola menyerang 1-4-4-2. Kita bukan sekadar datang bertanding, tapi ingin membuktikan bahwa tim dari daerah juga bisa bersaing di level internasional dengan semangat dan modal mandiri,” tandasnya.

Keikutsertaan enam pemain asal Bulukumba ini sekaligus menandai kemajuan pembinaan sepak bola usia dini di daerah, dan menjadi bukti bahwa mimpi menembus panggung dunia bukanlah hal yang mustahil.****

  • Bagikan