Andi Ayatullah Bersama Rumah Buku Bontonyeleng Rawat Nyala Api Literasi

  • Bagikan
Andi Ayatullah Ahmad saat menjadi pembicara dalam kegiatan Rumah Buku Bontonyeleng, Jumat, 18 April 2025

BULUKUMBA, RADARSELATAN.FAJAR.CO.ID – Rumah Buku Bontonyeleng kembali menyalakan api literasi dalam momentum perayaan “Setengah Abad Rumah Buku” yang digelar pada Jumat, 18 April 2025.

Kegiatan itu sekaligus menjadi ruang refleksi bagi para pegiat literasi dalam menjaga semangat MAPPAKADECENG—sebuah nilai kearifan lokal yang menekankan pada proses berpikir jernih dan bijak.

Bertempat di pelataran Lapangan Gella Palaloi, Desa Bontonyeleng, kegiatan berlangsung dari sore hingga malam. Rangkaian acara dikemas dalam bentuk pesta literasi yang sarat makna, mulai dari pameran arsip dan dokumentasi, workshop dan gelar zine, diskusi, mural literasi, hingga open mic yang membuka ruang ekspresi bebas.

Kepala Desa Bontonyeleng, Opu, turut hadir dan menyampaikan apresiasinya terhadap gerakan literasi yang terus digerakkan oleh anak muda di desanya.

"Kami bangga melihat kesadaran literasi tumbuh di kalangan pemuda. Literasi bukan hanya soal membaca, tetapi tentang kesadaran demokrasi dan membangun masyarakat yang berpikir kritis," ujarnya.

Dalam sesi Duduk Demokrasi: Masyarakat Dalam Arsip, Kepala Bidang Humas Diskominfo Bulukumba, Andi Ayatullah Ahmad atau akrab disapa Kak Ulla, mengulas peran penting literasi di era digital.

"Literasi tidak boleh dianggap remeh. Ia menjadi kunci agar masyarakat paham, memiliki makna, dan tidak kehilangan arah dalam perkembangan informasi," tegasnya, sembari menyinggung evolusi media dari cetak hingga media sosial.

Salah satu yang menarik perhatian pengunjung adalah aksi live mural dari Studio Dua Tellue.

Col memvisualisasikan perjalanan manusia (SAPIENS), sementara seniman Alhidayat menghadirkan mural bertema warna MAPPAKADECENG, yang menggambarkan dinamika Rumah Buku selama lima dekade.

Ketua panitia, Muh. Alif Dermawan, menyampaikan rasa terima kasih dan kebanggaannya atas keterlibatan berbagai pihak dalam menyukseskan perayaan ini.

"Selamat untuk semua kawan Rumah Buku. Semangat kebersamaan ini menjadikan perjalanan kita tak hanya setengah abad, tapi menuju setengah abadi," katanya.

Perayaan ini bukan hanya penanda usia, tetapi juga bentuk ziarah intelektual dan semangat untuk terus melanjutkan gerakan literasi yang berpijak pada nilai-nilai lokal.

"Semoga kita terus menanamkan MAPPAKADECENG dalam setiap langkah kehidupan dan perjuangan literasi. Sampai jumpa di Bontonyeleng!" tutup panitia dengan semangat.****

  • Bagikan