Umat Katolik Bulukumba Belum ‘Merdeka’ Bangun Gereja, Rencana Pembangunnya Ditolak Warga

  • Bagikan
Musyawarah warga yang menolak pembangunan gereja di Jalanjang, Kecamatan Gantarang, Senin, 21 April 2025

BULUKUMBA, RADARSELATAN.FAJAR.CO.ID – Rencana pembangunan gereja di Kelurahan Jalanjang, Kecamatan Gantarang, Kabupaten Bulukumba, kembali menemui jalan buntu.

Meski rencananya akan dibangun di atas tanah milik umat Katolik, warga sekitar secara tegas menolak kehadiran rumah ibadah tersebut di wilayah mereka.

Penolakan ini mengemuka dalam musyawarah warga yang difasilitasi oleh pemerintah Kelurahan Jalanjang di Kantor Kelurahan Jalanjang, pada Senin, 21 April 2025.

Puluhan warga yang hadir dalam musyawarah itu kompak menyatakan keberatan atas rencana pembangunan gereja di lingkungan mereka.

Lurah Jalanjang, Muawiah, saat dikonfirmasi membenarkan bahwa musyawarah tersebut digelar untuk merespons adanya keresahan warga terkait pembangunan rumah ibadah tersebut.

“Ini inisiatif kami karena ada riak-riak di masyarakat soal rencana pembangunan gereja. Kami fasilitasi musyawarah agar bisa mendengar langsung aspirasi warga,” ujarnya.

Hasil musyawarah, kata Muawiah, menunjukkan bahwa tidak satu pun warga yang menyetujui rencana pembangunan gereja di wilayah Kelurahan Jalanjang, khususnya di lingkungan Gusunge.

Camat Gantarang, Muhammad Yusri, yang juga hadir dalam musyawarah tersebut, menegaskan bahwa pemerintah tidak dalam posisi menolak pembangunan tempat ibadah, termasuk gereja.

Namun, ia mengingatkan bahwa syarat administratif pembangunan rumah ibadah mengharuskan adanya persetujuan warga sekitar.

“Syaratnya jelas, harus ada minimal 60 warga sekitar yang menyetujui. Tapi di sini, kenyataannya tidak ada yang setuju. Ini yang menjadi kendala,” terang Yusri.

Meski demikian, ia menegaskan bahwa peran pemerintah adalah mencarikan solusi, termasuk kemungkinan memindahkan lokasi pembangunan.

“Kita akan bantu mencarikan lokasi lain yang lebih memungkinkan, tentu dengan tetap mematuhi aturan yang berlaku,” tambahnya.

Sementara itu, Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Bulukumba, Ahmad Arfan, mengatakan bahwa situasi yang terjadi di Jalanjang akan dibahas di tingkat kabupaten bersama Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB).

“Karena semua warga yang hadir menolak, maka ini akan kami bawa ke FKUB untuk mencari jalan keluar bersama,” ucapnya.

Di tempat yang sama, Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (LPMK) Jalanjang, Andi Hamzah Pangki, juga menyarankan agar umat Katolik mencari lokasi lain untuk pembangunan gereja.

Ia menyebut bahwa mayoritas warga lingkungan Gusunge lokasi yang direncanakan sebagai tempat pembangunan menolak rencana tersebut.

“Kalau memang ada penolakan seperti ini, sebaiknya dicari lokasi alternatif agar tidak memicu konflik,” ujar Hamzah.

Hingga berita ini diturunkan, belum ada pernyataan resmi dari pihak pemilik lahan atau perwakilan umat Katolik terkait langkah selanjutnya atas penolakan tersebut.****

  • Bagikan