BANTAENG, RADARSELATAN.FAJAR.CO.ID — Pemerintah provinsi Sulsel mengakui Bantaeng adalah salah satu daerah paling inovatif di Sulsel. Daerah ini memiliki perencanaan pembangunan yang matang sehingga semua program pemerintah selalu tepat sasaran.
Hal itu diungkapkan staf ahli bidang Kesra Pemprov Sulsel, Jayadi Nas yang hadir mewakili Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman. Dia mengatakan, Bantaeng patut menjadi contoh untuk daerah lain tentang perencanaan pembangunan yang baik.
Dia mengatakan, perencanaan pembangunan di Bantaeng sangat matang. Berkat perencanaan yang matang, maka aparat pemerintahan di daerah ini selalu bekerja dengan sistem.
“Pemerintahan di Bantaeng bekerja dengan sistem. Bukan bekerja by accident. Ini karena perencanaan yang matang, semua bekerja sesuai rel masing-masing. Inilah yang menjadikan Bantaeng menjadi contoh terbaik di Sulsel,” kata dia.
Dia mengatakan, hal mendasar yang merupakan efek dari perencanaan pembangunan yang matang ini adalah efek pandemi Covid-19 yang tidak begitu terasa di Bantaeng. Dia juga menyebut, Bantaeng selalu menjadi daerah yang mewakili Sulsel dalam perencanaan pembangunan di tingkat nasional.
“Laju pertumbuhan ekonomi di Bantaeng tetap positif meski pandemi Covid-19. Rasanya Bantaeng ini, ada atau tidak ada pandemi Civid-19, tetap ji sama. Tetap tumbuh positif,” jelas dia.
Jayadi Nas juga mengajak kepada daerah-daerah lain di Sulsel untuk mempelajari perencanaan yang dilakukan Pemkab Bantaeng. Dia mengakui, peran perencanaan itu tidak terlepas dari peran Bupati Bantaeng, DR Ilham Azikin.
“Saya kenal beliau ini. Dia adalah perencana yang sangat baik,” jelas dia.
Bupati Bantaeng, DR Ilham Azikin mengakui indikator-indikator makro di Kabupaten Bantaeng cukup baik sepanjang 2021. Meski demikian, dia mengakui ada beberapa kekurangan. Di antaranya adalah angka kemiskinan dan Indeks Pembangunan Manusia (IPM).
Dia menyebut, pemerintah telah melakukan upaya-upaya untuk menekan angka kemiskinan itu. Dia menyebut, tahun ini, Pemkab Bantaeng telah mendapat kuota pelatihan di Balai Latihan Kerja (BLK) sebanyak 1.444 orang. “Mereka yang tersentuh kuota ini adalah orang-orang usia produktif yang masuk dalam DTKS. Kita latih, gratis. Setelah itu, kita prioritaskan dapat bantuan modal usaha,” kata Bupati bergelar doktor pemerintahan ini.
Sedangkan untuk mendongkrak IPM. Pemerintah berencana membangun kampus pertama di Bantaeng, tahun ini. Kampus itu, diharapkan bisa memperbaiki angka lama sekolah. “karena kita telusuri, yang membuat IPM kita tumbuh lambat adalah angka lama sekolah. Rata-rata angka lama sekolah hanya sampai di SMP dan SMA. Ini kami pikir karena tidak ada kampus di Bantaeng,” jelas dia.(*)