BULUKUMBA, RADARSELATAN.FAJAR.CO.ID -- Salah seorang bocah berinisial AR yang duduk di bangku kelas 4 di salah satu Sekolah Dasar (SD) di Kecamatan Bontotiro, Kabupaten Bulukumba, diduga menjadi korban penganiayaan oleh kepala sekolahnya sendiri.
Dugaan penganiayaan yang dialami AR oleh kepala sekolahnya berinisial BT terjadi di ruang kelas pada saat jam pelajaran, pada 12 April 2022, lalu.
Dugaan penganiayaan itu terungkap saat AR tiba dari sekolah ke rumahnya dengan keadaan sedang menangis, setelah diperiksa ternyata didapati lebam di beberapa bagian tubuhnya.
AR yang awalnya takut, pada akhirnya ia mengakui dan mengungkapkan bahwa penganiayaan telah dilakukan oleh kepala sekolahnya sendiri.
"Saat saya buka bajunya (AR, red) ternyata banyak merah-merah di belakangnya, baru ada juga benjol di kepalanya," ungkap ibu kandung korban bernama Asriani kepada RADARSELATAN.FAJAR.CO.ID, Jumat, 29 April 2022.
Asriani mengungkapkan, berdasarkan pengakuan AR, luka-luka lebam di bagian kepala maupun di bagian belakang itu karena dianiaya oleh BT.
"Pertama kepalanya ditinjui baru na tampar (pukul) i belakangnya dua kali itu pak," kata Asriani.
Asriani menceritakan bahwa pada awalnya AR dan teman-temannya sementara mengikuti mata pelajaran yang BT bawakan, AR yang saat itu bertanya sesuatu terkait materi pelajaran ke temannya kemudian tiba-tiba saja dipukul oleh BT.
"Anakku pada waktu itu bertanya ke temannya yang dibawakan oleh Pak Kepsek, tapi mungkin karena pak Kepsek anggap anakku tidak memperhatikan dia menjelaskan jadi dia pukuli anakku," ungkapnya.
Menurut Asriani, BT memang dikenal sebagai kepala sekolah yang keras kepada murid-muridnya. Bahkan menurutnya seudah sering BT melakukan tindak kekerasan namun tidak ada yang berani melaporkan BT.
Terpisah, BT yang langsung dikonfirmasi RADARSELATAN.FAJAR.CO.ID melalui telepon tidak membantah kekerasan yang dilakukan, namun ia enggan memberikan keterangan.
"Dapat informasinya dari mana pak, soalnya ini sudah ditangani oleh Polisi," singkat BT saat dikonfirmasi RADARSELATAN.FAJAR.CO.ID.
Diketahui, kaskus ini telah dilaporkan oleh pihak keluarga AR ke Polres Bulukumba sejak 12 April lalu, namun belum terlihat progres penanganan dari pihak kepolisian.
Sampai saat ini belum ada jawaban dari pihak kepolisian terkait penanganan kasus tersebut. (ewa/has)