Pria Paruh Baya Pamit ke Kebun, Pulang Sudah Tak Bernyawa

  • Bagikan
Jenazah Amri yang ditemukan di sungai digotong oleh warga, Selasa, 17 Mei 2022.

BULUKUMBA, RADARSELATAN.FAJAR.CO.ID -- Tidak ada yang menyangka Muhammad Amri yang pamit kepada istri dan anaknya untuk berkebun namun baru pada esok harinya ia kembali dengan digotong oleh warga dalam kondisi kaku tak bernyawa.

Amri pria paruh baya berusia 54 tahun berprofesi sebagai petani, adalah warga Dusun Annie, Desa Bukit Harapan Kecamatan Gantarang, Kabupaten Bulukumba.

Senin, 16 Mei 2022, sekitar jam 2 pada siang itu Amri yang jarang pamit, namun pada saat itu ia menyempatkan pamit kepada istrinya sebelum ke kebunnya

Amri yang mengenakan kaos berwarna hijau gelap, membawa palu, tenda, serta parang itupun berangkat dan kata istrinya bernama Halwia, suaminya itu rencana akan membuat bak penampungan air untuk minum sapi peliharaannya.

Waktu pun terus berjalan seiring dengan kepergian Amri dari kediamannya. Namun sampai matahari senja, Amri yang biasanya sudah berada di rumah untuk bersiap menjalankan Salat Magrib berjamaah di Masjid depan rumahnya, namun saat itu ia tidak kunjung kembali.

Istri dan anak-anaknya pun mulai khawatir dan meminta pertolongan kepada kerabat dan warga sekitar untuk menelusuri jejak Amri yang saat itu entah ke mana.

Warga yang berbondong-bondong mengikuti jejak perjalanan Amri menemukan barang yang dibawa oleh Amri yakni tenda dan palu di bawah jembatan bambu yang terletak di pinggir sungai Bijawang. Dan memang rute itu kerap dilewati Amri kita hendak ke kebunnya.

Saat itupun pencarian terhadap Amri difokuskan di aliran Sungai Bijawang. Tidak hanya warga namun juga petugas dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bulukumba, SAR Kabupaten Bulukumba, dan Komunitas Pecinta Alam (KPA) Green Forest Bontonyeleng.

Pencarian dimulai sejak magrib hingga dinihari, dan hanya ditemukan sendal yang sebelumnya dikenakan oleh Amri hanyut sekitar 200 meter dari tempat yang diduga Amri terperosok.

Setelah waktu Salat Subuh, Selasa, 17 Mei 2022, pencarian kembali dilakukan, selain melakukan pencarian ada juga yang melakukan ritual di aliran sungai.

Dan pencarian itupun berbuah hasil, ternyata keberadaan Amri tidak jauh dari tempat yang diduga ia terjatuh, jenasah Amri yang sudah dan mau mengapung akhirnya ditemukan.

Jenazah Amri dibawa kembali ke rumahnya, tangis kerabat yang menantikannya pun pecah, suasana haru tidak dapat terelakan. Amri yang meninggalkan rumah dengan kondisi sehat, kembali dengan kondisi kaku tak bernyawa.

Tidak ada dugaan lain selain ia meninggal karena kecelakaan, pasalnya di masa hidupnya Amri dikenal sebagai sosok penyabar dan tidak pernah terlibat cekcok dengan orang lain.

"Ini orang sabar sekali, jarang keluar rumah, kalau dia keluar rumah itu ke kebun atau ke masjid saja," kata Asri Djohari tetangga Amri sekaligus Kepala Dusun Annie.

Asri menambahkan bahwa pihak keluarga sepakat untuk tidak melakukan autopsi terhadap jenazah Amri. Olehnya pada hari itu juga Almarhum Amri dikebumikan tidak jauh dari rumahnya. (ewa)

  • Bagikan

Exit mobile version