BULUKUMBA, RADARSELATAN.FAJAR.CO.ID -- Masjid Islamic Centre Dato Tiro atau dikenal ICDT di Kabupaten Bulukumba adalah ikon yang menjadi penanda bahwa Bulukumba merupakan salah satu kabupaten yang menjadi pusat peradaban Islam.
Saat pelantikan Pengurus ICDT Masa Bakti 2022-2025, Senin 13 Juni 2022, dibacakan sejarah berdirinya Masjid ICDT yang kini diketua oleh H. Amry. Andi Mappiwali, birokrat senior di Bulukumba, membacakan sejarah singkat pembangunan masjid yang awalnya diberi nama Masjid Agung.
"Bahwa gagasan pembangunan masjid bermula dari hasil pertemuan antara Bupati Bulukumba saat itu yakni Andi Patabai Pabokori dengan tokoh agama, unsur pemuda, dan ormas Islam pada 22 Juli 2002 di Baruga Rujab Bupati," ujar Andi Mappiwali.
Gagasan pembangunan masjid yang beberapa kali mengalami pergantian nama ini sebagai bentuk syiar Islam di Kabupaten Bulukumba. Menurut Andi Mappiwali, setelah pertemuan tersebut ditindaklanjuti dengan pembentukan kepanitiaan.
"Dibentuklah panitia pembangunan Masjid Agung yang mengamanahkan Drs H. Hardi Pangki sebagai ketua. Karena beliau meninggal dunia jadi dilakukan lagi rapat dan disepakati bahwa Pak Patabai selaku penanggungjawab pembangunan masjid dan koordinator pembangunan," urainya.
Masjid Agung Kabupaten Bulukumba (kini bernama Masjid Islamic Centre Dato Tiro) dibangun di atas tanah milik Pemda Kabupaten Bulukumba. Di mana alas haknya atas nama Pemerintah RI cq Pemda Bulukumba.
Peletakan batu pertama dilakukan oleh Gubernur Sulsel yang saat itu dijabat oleh HM Amin Syam pada 4 Februari 2003 bertepatan dengan HUT Kabupaten Bulukumba dan bertepatan dengan peresmian Gedung DPRD Kabupaten Bulukumba.
Tahun 2003 dan 2004 dianggarkan biaya pembangunan masjid dengan menggunakan APBD sebesar Rp5 Miliar lebih serta bantuan masyarakat sebesar Rp741 juta. Ada juga sumbangan dari pejabat eselon dan PNS selama 7 bulan sampai tahun 2005. Semua dana diserahkan melalui panitia melalui rekening pembangunan masjid.
Hingga akhir masa jabatan Andi Patabai Pabokori, progres pembangunan masjid berupa pondasi dan tiang pancang.
Tahun 2009 pemerintah kabupaten menetapkam keputusan bupati tentang pembentukan panitia pembangunan pusat kegiatan Islam Al Markaz Al Islami Bulukumba. Pada tahun 2011 di masa kepemimpinan H. Zainuddin Hasan dibentuklah kepanitiaan dalam rangka penuntasan pembangunan masjid tersebut.
Pada 26 Mei 2014 bupati menyampaikan persuratan kepada pimpinan DPRD Bulukumba terkait penamaan Masjid Islamic Centre Dato Tiro.
29 Juli 2014 bertepatan dengan satu ramadan untuk pertama kalinya Masjid ICDT dipergunakan untuk salat lima waktu termasuk salat jumat.
Tahun 2015 Bupati Bulukumba menetapkan keputusan bupati tentang pembentukan pengurus majid icdt masa bakti 2015-2018.
Tahun 2019 bupati bulukumba menetapkan keputusan bupati tentang kepengurusan masjid.
Dan hari ini, 13 Juni 2022 Bupati Bulukumba menetapkan pengurus baru tahun 2022 tentang pembentukan pengurus Masjid ICDT masa bakti 2022-2025.
"Dari uraian tersebut sebelum penamaan nama ICDT digunakan, masjid ini pernah bernama Masjid Agung Blukumba, dan Masjid Al Markaz Al IsIamy hingga akhirnya berubah menjadi ICDT," tutup Andi Mappiwali. (nad)