Pemda Lutra Gelar Sosialisasi Semiloka Pemberdayaan Komunitas Masyarakat Adat

  • Bagikan

LUWU UTARA,RADARSELATAN.FAJAR.CO.ID -- Pemerintah Daerah Kabupaten Luwu Utara menggelar sosialisasi Semiloka Pemberdayaan Komunitas Masyarakat Adat (KAT) Kabupaten Luwu Utara Tahun 2022, Selasa 30 Agustus di Aula Dinas Pendidikan Kabupaten Luwu Utara

Plt. Kadis Sosial Ari Setiawan melaporkan, maksud dari dilaksanakannya kegiatan semiloka ini adalah untuk menyampaikan kepada Stakeholder terkait tentang rencana Pemberdayaan KAT di Lokasi lokasi yang telah diusulkan

“Meningkatnya kualitas perencanaan pemberdayaan KAT tahun 1 yang sesuai data dan informasi permasalahan dan kebutuhan warga KAT serta tersusunnya komitmen program bersama lintas dan kesepakatan rancangan sektor Dinas/Instansi untuk bersinergi dalam Pemberdayaan KAT,”jelas Ari dalam laporannya.

Pemaparan Materi yang dilakukan Direktorat Pemberdayaan KAT dan Kewirausahaan Kemensos RI Luluk Sugianto menjelaskan, komunitas adat terpencil adalah sekumpulan orang dalam jumlah tertentu yang terikat oleh kesatuan geografis, ekonomi, sosial budaya dan miskin terpencil atau rentan sosial ekonomi

“Kriteria KAT keterbatasan akses pelayanan sosial dasar, tertutup/homogen, marjinal, dan tinggal diwilayah perbatasan pulau-pulau atau pesisir,”paparnya

Menurutnya, strategi pemberdayaan KAT 2022 meliputi pemberdayaan KAT yang adaptif dan responsive, skema pemberdayaan yang mengedepankan percepatan (akselerasi), ketepatan (akurasi) dan responsivitas intervensi program

“Kita harapkan pemberdayaan KAT ini dapat meningkatkan kemampuan (ability) warga KAT sehingga mampu untuk memenuhi kebutuhan dasar dan mengembangkan potensi yang dimiliki,”harapnya

Sementara itu Bupati Luwu Utara Indah Putri Indriani dalam sambutannya, hari ini kita sudah sampai pada semiloka atau seminar lokakarya, ini adalah tahapan yg harus kita lakukan karena untuk pembangunan, pemberdayaan KAT itu bukan hal yg mudah persiapannya cukup panjang termasuk mempersiapkan masyarakatnya

“Kalau kita berbicara tentang KAT bentuk intervensinya adalah BR atau bantuan rumah dengan melihat kesiapan masyarakat, kelembagaan ekonomi sosial dan budaya ini harus dijaga,”kata Indah dalam sambutannya.

Ia berharap KAT tidak hilang, dengan program ini tetap terjaga karena ini PR dari program KAT yang tujuannya bagaimana mereka betul-betul berada dikomunitas yang ikat oleh adat istiada.

“Jangan hanya bersemangat mendapatkan program ini tapi tugas kita memastikan komunitas tersebut berkumpul ditempat tersebut dan menjaga,”ujarnya

Indah menyebutkan, penekanannya bukan hanya sekedar kita berikan bantuan rumah tetapi memastikan komunitas adat didaerah terpencil mendapatkan akses pelayanan dasar, memastikan adat istiadatnya dan budaya nasionalnya terpelihara

“Menjadi pokok dan poin penting adalah menjaga keberadaan komunitas adat terpencil dan memastikan budaya juga terpelihara terjaga juga bahkan berkembang,”pungkasnya.

  • Bagikan