MAKASSAR, RADARSELATAN.FAJAR.CO.ID -- Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan (Pemprov Sulsel) menggelar Pekan Raya Sulsel Ke-8 di Hotel Claro Makassar, Selasa (1/11/2022) sampai 4 November 2022.
Acara yang mengusung tema Pro UMKM tersebut digelar sebagai rangkaian dari Hari Jadi Ke-353 Sulsel. Acara yang akan berlangsung dari tanggal 1-4 November 2022 tersebut, juga diikuti oleh Kabupaten Bulukumba yang memamerkan sejumlah produk kerajinan di stand Kabupaten Bulukumba dengan support oleh Dekranasda Bulukumba dan Dinas Perindustrian Kabupaten Bulukumba.
Pameran di Pekan Raya Sulsel ini memang merupakan acara pameran multiproduk, pariwisata, investasi dan produk unggulan di Sulsel.
Sekitar 60 (enam puluh) tenant dihadirkan dalam acara tersebut, antara lain 17 tenant untuk OPD lingkup Pemprov Sulsel, 16 tenant untuk kabupaten/kota di Sulsel, 5 tenant untuk BUMN dan BUMD, 24 tenant untuk perkumpulan tata boga Indonesia.
Booth Bulukumba diserbu sejumlah pejabat provinsi dan daerah. Termasuk Ketua PKK Provinsi Sulsel Naoemi Octarina yang datang bersama rombongan.
Acara ini dibuka oleh Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman yang mengungkapkan, pihaknya telah meminta kepada peserta yang akan mengikuti Pekan Raya Sulsel untuk menghadirkan UMKM binaannya masing-masing.
"Saya masih targetkan sampai lima puluh binaan setiap tahunnya. Dibina kemudian ditampilkan di seluruh event, supaya UMKM kita merasa ada tempat untuk promosi," ungkap Andi Sudirman Sulaiman.
Senada dengan hal tersebut, Koordinator Pekan Raya Sulsel Ke-8, Ahmadi Akil menyampaikan ada hal yang baru dari acara PRS ini dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya.
"Yang dulu itu, biasanya yang ditampilkan itu hanya konsep kemajuan pembangunan di Sulsel. Kalau tahun ini temanya pro UMKM, di samping setiap tenant menyampaikan perkembangan pembangunannya untuk diketahui oleh masyarakat, mereka juga harus menampilkan minimal lima UMKM," kata Kepala Dinas Perindustrian Provinsi Sulsel tersebut.
Ia juga berharap target transaksi pada PSR tahun 2022 ini bisa melebihi tahun sebelumnya, karena adanya perkembangan tenant.
"Karena ada perkembangan tenant, yang sebelumnya kan tidak melibatkan industri kuliner. Hari ini akan kita lihat, di depan itu ada tenant kuliner dari 24 kabupaten/kota," pungkasnya. (nad)