Sejumlah Kalangan Apresiasi Kinerja Dir Narkoba Polda Sulsel

  • Bagikan

MAKASSAR, ---- Kerisauan Masyarakat Sulawesi Selatan dan kami sebagai orang tua yang anaknya menempuh pendidikan di perguruan tinggi UNM sekarang ini risau dengan adanya temuan Berangkas Narkoba di dalam Kampus UNM Parang Tambung di ruangan sekretariat mahasiswa Fakultas Bahasa dan Sastra (FBS) jalan Mallengkeri Raya. Menjadi perhatian sekaligus prihatin masyarakat Sulawesi Selatan walaupun sesungguhnya kasus Narkoba di berbagai perguruan tinggi baik swasta maupua perguruan tinggi negeri lainnya telah terjadi sebelumnya.

Dan seperti kita ketahui bersama bahwa penerapan dan pelaksanaan Undang Undang nomor 35 tahun 2009 tentang narkotika, sangat tergantung pada partisipasi aktif dan kuat semua pihak baik aparat keamanan, keluarga, lingkungan tempat tinggal, instansi sekolah dan perguruan tinggi dan pemerintah provinsi dan kota serta kabupaten dan ini salah satu alasan narkotika itu adalah ancaman nyata menjadi ancaman nyata bagi bangsa Indonesia, hari ini dan masa akan datang.

Oleh sebab itu operasi basmi penyalahgunaan dan peredaran Narkoba dan zat adiktif yang di lakukan oleh Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan di salah satu perguruan tinggi di Sulawesi Selatan, dan juga Kapolrestabes Makassar yang juga telah menangkap mahasiswa PTS di di bulan mei 2023.

Apresiasi tersebut kemudian diungkapkan langsung oleh Rektor Universitas Negeri Makassar (UNM), dengan menyikapi Seluruh civitas akademika Universitas Negeri Makassar (UNM) bakal menjalani pemeriksaan atau tes urine. Hal ini bentuk komitmen dalam perlawanan kampus Orange--julukan UNM, terhadap penyalahgunaan narkotika.

Rektor UNM Prof Husain Syam atau akrab disapa PHS mengakui kecolongan dengan adanya temuan brankas narkoba beberapa waktu lalu. Dirinya memastikan oknum tersebut bukan alumni ataupun mahasiswa.

"Kita akan tes urine seluruh civitas akademika. Mulai unsur pimpinan hingga mahasiswa," tegas Rektor PHS saat menggelar Press Conference bersama.

Dia menjelaskan, pemilik brankas narkoba merupakan orang luar kampus. Meski begitu, pihaknya menyampaikan permohonan maaf atas adanya kejadian ini namun Rektor PHS memastikan UNM bukan sarang narkoba melainkan korban dari peristiwa ini.

"Kasus ini adalah dilakukan oleh oknum. UNM menjadi korban atas kejadian ini," tegasnya.

Mantan Dekan Fakultas Teknik UNM itu mengatakan, sistem keamanan yang diterapkan masing-masing kampus sudah terbilang bagus. Hanya saja, dirinya akui kasus ini terjadi akibat adanya human eror atau SDM yang dinilai masih lemah.

"Hari ini kita mengakui bahwa sistem keamanan di UNM ini masih lemah. Maka dari itu kami akan menghadirkan keamanan yang lebih baik lagi UNM ke depannya," tuturnya.

Selain tes urine, kata Rektor PHS, dirinya mengeluarkan kebijakan dimana setiap mahasiswa ingin menjadi pengurus lembaga mulai tingkat program studi (prodi) hingga universitas wajib mengantongi Surat Keterangan Bebas Narkoba. Hal itu bagi mahasiswa baru.

"Tahun ini kita akan terapkan tes urine bekerjasama dengan BNN atau instansi terkait. Penanggung jawab masing-masing pimpinan di fakultas. Ini bentuk komitmen kita bahwa sekali lagi UNM bukan sarang narkoba," pungkasnya.

Terpisahkan, Ir.Muhammad Abduh Rachman mengungkapkan akan sikap nya mendukung sepenuhnya tindakan tegas dan keras kepolisian Daerah Sulawesi Selatan dalam membasmi narkoba sampai Se akar akarnya dan tidak ada kompromi, kepada mereka para jaringan mafia dan bandit juga pengguna narkotika dan zat adiktif lainnya di Sulawesi Selatan.

"Apresiasi setinggi-tingginya kinerja Bapak Kapolda Sulsel Irjen Setyo Boedi Moempoeni Harso beserta seluruh jajarannya yang memberikan klarifikasi yang akurat," tambahnya.

Secara terperinci di aula perintis kemerdekaan, dan tindakan tegas tanpa kompromi bahwa bukanlah bungker narkotika (bangunan kokoh yang di jadikan perlindungan ketika perang) tetapi Berangkas dengan ukuran panjang 35 cm, lebar 25 cm dan tinggi 25 cm berbentuk kotak yang didapat dan ternyata yang terlibat dalam penyalahgunaan narkotika dan kepemilikan Berangkas narkotika ini bukanlah mahasiswa Universitas Negeri Makassar, dan Juga antispasi tawuran dan begal di kampus, komitmen kita semua menjadikan kampus sebagai zero tawuran dan zero kriminalitas lainnya. (Sandy).

  • Bagikan