BULUKUMBA, RADARSELATAN.FAJAR.CO.ID -- Proyek sumur bor atau peningkatan Sitem Penyediaan Air Minum (SPAM) di Desa Bontonyeleng, Kecamatan Gantarang, Kabupaten Bulukumba belum juga dimulai padahal warga sekitar sedang terdampak krisis air.
Desa Bontonyeleng salah satu desa di Kabupaten Bulukumba yang terdampak krisis air akibat dari kemarau ini, minimnya sumber air warga menjadi salah satu faktor utamanya.
Salah satunya di Dusun Jokka, warga sekitar merasakan dampak krisis air padahal di sana sudah direncanakan untuk dibangun proyek sumur bor atau SPAM.
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bulukumba telah mengalokasikan anggaran kurang lebih 98 juta rupiah untuk pembangunan SPAM di lokasi tersebut, bahkan papan proyek juga telah terpasang sejak sebulan lalu.
Dalam papan proyek tertera proses pengerjaan akan dilakukan selama 120 hari kalender namun tidak ada waktu pasti kapan pekerjaan akan dimulai.
Kepala Desa Bontonyeleng, Andi Baso Mauragawali AS, turut menyesalkan belum dikerjakannya proyek tersebut, pasalnya banyak warganya yang sangat membutuhkan air bersih.
Seandainya itu sudah jadi sekitar 100 KK warga di sini bisa menikmati hasilnya. Tapi sampai sekarang belum dikerjakan padahal saat ini masyarakat lagi butuh-butuhnya air," sesalnya saat dikonfirmasi RADARSELATAN.FAJAR.CO.ID pada Kamis, 21 September 2023.
Pria yang akrab disapa Opu itu menyesalkan sikap dari kontraktor yang hanya memasang papan proyek namun tak kunjung merealisasikan proyeknya.
"Banyak warga kami yang merasa diberi harapan palsu. Papan proyeknya telah dipasang sejak sebulan lalu tapi kontraktornya tidak pernah kelihatan," ungkap Opu.
Berdasarkan yang tertera dalam papan informasi, proyek tersebut merupakan proyek dari Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Bulukumba yang diberikan kepada CV.Indra selaku pihak pelaksana.
Sementara itu, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) proyek SPAM Desa Bontonyeleng, Ahrar Syam menyampaikan bahwa pengerjaan belum dimulai lantaran pihak kontraktor masih menunggu alat.
"Iye menunggu alat Pak Ikbal (kontraktor) masuk ini 1 sampai 2 hari, sudah saya telepon kemarin," kata Ahrar.
Ahrar mengungkapkan bahwa pihaknya juga telah memberikan teguran kedua kepada pihak kontraktor. Dan apabila telah diberikan teguran ketiga tetapi belum juga dimulai maka pihaknya akan memutuskan kontrak.
"Kami sudah kasi surat teguran kedua kalo belum dia indahkan lagi menyusul surat teguran ketiga dan kalau belum dikerjakan sampai bulan ini, baru dilakukan pemutusan kontrak," tegas Ahrar.
Untuk diketahui, tujuan utama dari proyek SPAM adalah untuk memastikan akses yang lebih baik dan lebih luas terhadap air minum yang aman dan berkualitas.
Proyek ini juga bertujuan untuk mengurangi risiko terjadinya penyakit yang disebabkan oleh air minum yang terkontaminasi.
Dalam banyak kasus, proyek SPAM juga mencakup upaya untuk meningkatkan efisiensi dalam pengelolaan sumber daya air, penghematan air, dan pelestarian lingkungan.
Proyek-proyek SPAM dapat beragam dalam skala dan kompleksitasnya, mulai dari proyek kecil yang melayani komunitas kecil hingga proyek besar yang memenuhi kebutuhan air minum masyarakat dalam kawasan pemukiman.
Pentingnya proyek SPAM adalah dalam memenuhi kebutuhan dasar manusia akan air bersih, yang merupakan hak dasar setiap individu.
Ini juga berkontribusi pada peningkatan kesejahteraan dan kesehatan masyarakat serta pembangunan berkelanjutan di suatu wilayah. ***