Nikmati Dodol Balibo Kini Merambah Hingga ke Papua

  • Bagikan
Suasana pengemasan produk Dodol Balibo sebelum dipasarkan.

Mendengar nama makanan dodol pasti yang terlintas di pikiran adalah dodol dari daerah Garut Jawa Barat. Padahal makanan ini banyak tersebar hampir di seluruh Indonesia termasuk di Kabupaten Bulukumba. 

Dodol di setiap daerah memiliki penamaan yang sangat bervariasi. Kemiripan makanan ini ada pada warna dan teksturnya yang kenyal. Perbedaan setiap daerah biasanya berupa bahan pembungkus dodol, serta perisa rasa lainnya, seperti halnya Dodol Balibo, Kecamatan Kindang, Kabupaten Bulukumba.

Salam, salah seorang penjual Dodol di Desa Balibo, Kecamatan Kindang, Kabupaten Bulukumba bercerita, untuk pemberian nama produk makanan dodol Balibo yang ia jual penuh rasa ciri khas manis dan kenyal itu, agar lebih mudah dikenal dan gampang diingat para konsumen, pemilik usaha Dodol Balibo yakni Sukirman mengambil nama produknya dengan bama desa dimana ia berdomisili.

"Usaha dodol yang dirintis pak Sukirman bersama istrinya Nurwahida merupakan aktivitas orang tuanya yang ia teruskan. Dimana dulunya, orangtuanya melakoni aktivitasnya dengan berjualan dodol di Pasar Tradisional yang ada di daerah kami, dengan mengemas produk dalam sebuah wadah (talang)," katanya.

Salam, dengan penuh keramahan juga menyampaikan rasa syukurnya. Pasalnya, usaha dodol Balibo tersebut, kini peminatnya semakin meningkat. Tentu hal itu dicapai dengan banyaknya strategi-strategi penjualan yang dilakukan.

"Pemasarannya kini tidak hanya sebatas Kabupaten Bulukumba akan tetapi pemasarannya, hingga diluar Kabupaten seperti Bone, Sidrap, Makassar bahkan hingga Papua," jelasnya.

Agar produk yang dipasarkan ini lebih dikenal di tengah-tengah masyarakat, selain mempromosikan secara door to door juga manfaatkan sosial media seperti Facebook, WhatsApp dan Instagram untuk promosi. 

"Jadi selain menjajakan dengan berkeliling kami juga menerima pesanan online," tambahnya.

Melalui usaha yang dirintis Sukirman, lanjut Salam menjadi kebanggaan tersendiri karena juga sedikit mengurangi angka pengangguran di desanya.

Untuk menjaga kualitas rasa, dalam pengolahan makanan tradisional tersebut, dodol Balibo diproduksi secara tradisional, mulai cara masaknya yang menggunakan kayu bakar, serta menggunakan alat-alat tradisional lainnya. (***)

Penulis: Fitriani SalwarEditor: Haswandi Ashari
  • Bagikan

Exit mobile version