Kemanusiaan Lebih Utama Dibanding Konsekuensi Ekonomi

  • Bagikan

BULUKUMBA, RADARSELATAN.FAJAR.CO.ID -- Meski gerakan boikot produk pro Israel dianggap memiliki konsekuensi ekonomi bagi Indonesia itu sendiri namun, tapi itu tidak mesti dihiraukan demi kemanusiaan.

Pengamat Ekonomi Universitas Muslim Indonesia (UMI), Dr. Syamsuri membenarkan bahwa gerakan boikot memang memiliki konsekuensi bagi pertumbuhan ekonomi di Indonesia.

Apalagi produk-produk tersebut meski sahamnya dimiliki oleh asing, namun proses produksi hingga bahan bakunya tetap di Indonesia.

Secara tidak langsung gerakan boikot ini tentu berpengaruh terhadap buruh atau tenaga kerja Indonesia yang dipekerjakan oleh perusahaan pro Israel.

Kendati demikian, itu sudah menjadi konsekuensi dalam gerakan. Menurut Dr. Syamsuri kemanusiaan di atas dari segalanya.

"Tentu ada dampaknya bagi kita, tapi yang terpenting di sini adalah solidaritas kita terhadap Palestina. Gerakan ini mesti didukung untuk menghentikan peperangan di sana," ujarnya.

Gerakan boikot menurut Dr. Syamsuri sebagai upaya memberikan tekanan agar konflik Gaza dihentikan, karena konflik tersebut juga menyebabkan konsekuensi ekonomi bagi dunia termasuk berdampak di Indonesia.

Sebelumnya, puluhan masyarakat dari berbagai Organisasi Masyarakat (Ormas) yang dipimpin oleh Forum Peduli Palestina (FPP) Bulukumba melakukan aksi penyegelan restoran Pizza Hut di Kabupaten Bulukumba, pada Kamis, 8 November 2023, lalu.

Ketua FPP, Ikhwan Bahar, yang juga Koordinator Aksi, menyatakan, aksi penyegelan restoran Pizza Hut merupakan bentuk dukungan terhadap masyarakat Palestina.

"Pizza Hut ini salah satu dari sekian jenis usaha Amerika yang mendukung Israel dalam menyerang rakyat Palestina. Olehnya kami Segel sebagai bentuk solidaritas terhadap saudara kita di Palestina," tegas Ihwan.

Sementara itu, A. Armayadi yang juga Dewan Pembina FPP, turut menyampaikan orasi, mengajak masyarakat untuk memboikot produk dari Israel dan Amerika dengan tidak membeli atau mengkonsumsinya.

"Selain Pizza Hut, kami mengajak semua masyarakat untuk tidak membeli produk-produk yang mendukung Israel," pinta Armayadi. (ewa/has/B)

  • Bagikan