Bulukumba Menuju Kota Cerdas, Prof Marsudi: Banyak Pemda Salah Kaprah Konsep Smart City

  • Bagikan
Prof Marsudi Wahyu Kisworo

BULUKUMBA, RADARSELATAN.FAJAR.CO.ID -- Dinas Komunikasi Informatika dan Persandian Kabupaten Bulukumba menggelar Sosialisasi dan Dialog Forum Smartcity Menuju Bulukumba Panrita Kota Cerdas. Forum yang dibuka oleh Sekretaris Daerah Muh. Ali Saleng ini dilaksanakan di Ruang Pola Kantor Bupati dengan peserta dari berbagai kalangan, Rabu 13 Desember 2023.
 
Kegiatan untuk mendorong penguatan Smart City di Bulukumba ini menghadirkan narasumber dari Dewan Pengarah Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Prof. Dr. Ir. Marsudi Wahyu Kisworo, IPU, Kepala Balai Besar Pengembangan SDM dan Penelitian Kemenkominfo DR. R.M. Agung Harimurti, M.Kom dan Solution Enginer Telkom Witel Makassar, Andre Kurnia Ramadhan. Sementara bertindak sebagai moderator adalah Ir. Mirfan S. Kom yang merupakan Ketua Ikatan Ahli Informatika Indonesia, Sulawesi Selatan yang juga putra asal Bulukumba.
 
Kadis Kominfo Muh. Daud Kahal menyampaikan untuk mewujudkan Smart City di Kabupaten Bulukumba dibutuhkan kolaborasi seluruh elemen, begitu pula ketersediaan anggaran dan SDM, terutama pada sektor layanan publik.
 
“Tentu Pemda Bulukumba akan menyikapi dan menyesuaikan diri terkait perkembangan Informasi dan Teknologi. Sehingga bimbingan Bapak Prof Marsudi akan terus kami harapkan untuk memberikan penguatan kepada Bulukumba dalam mendorong smartcity,” kata Daud Kahal.

Dalam paparannya Prof Marsudi menyampaikan bahwa banyak pihak termasuk Pemda yang salah kaprah dengan konsep smart city. Smart City seringkali dianggap sebuah konsep di mana semuanya harus menggunakan teknologi. Padahal aspek itu hanya sebagian kecil dari konsep smart city.
 
Sehingga menurut konsultan smart city Kementerian Kominfo ini, banyak Pemda yang salah paham, dan akibatnya menjadi korban dari vendor-vendor penyedia teknologi informasi. Padahal sesungguhnya, konsep smart city itu bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat yang berujung pada kesejahteraan.
 
“Jadi jangan anggap pasang WiFi dimana-mana itu sudah dianggap smartcity, tapi faktanya tidak
membuat anak anak menjadi cerdas karena hanya digunakan untuk main game,” ungkapnya.

“Banyak aplikasi juga belum tentu smartcity, justru itu dapat membingungkan. Sama juga banyak orang menggunakan smartphone tapi belum tentu orangnya smart,” tambah Prof Marsudi.

 Dikatakan pengertian dari smart city adalah kawasan yang dapat mengelola berbagai sumber dayanya secara efektif dan efisien untuk menyelesaikan berbagai tantangan menggunakan solusi inovatif, terintegrasi, dan berkelanjutan untuk menyediakan infrastruktur dan memberikan layanan-layanan untuk meningkatkan kualitas hidup warganya.
 
Senada disampaikan Prof Marsudi, Kepala BBPSDM Kemenkominfo Agung Harimurti juga menyampaikan bahwa pemahaman tentang Smart City harus luwes yaitu wilayah yang dikembangkan dan dikelola melalui inovasi yang meliputi berbagai bidang dan keilmuan.
 
Inovasi dalam smart city tidak serta merta berbentuk pemanfaatan teknologi dan tidak serta merta berbentuk teknologi informasi. “Meski demikian teknologi termasuk teknologi informasi dapat berperan penting dalam mendukung proses inovasi tersebut,” ungkapnya.
 
Terkait pemetaan pengembangan SDM bidang digital di Indonesia, Agung Harimurti menyajikan data kekuatan dan kelemahannya. Dikatakan jumlah pengguna internet di Indonesia kurun waktu 2022-2023 sebanyak 215,63 juta jiwa atau 78,19 persen dari total penduduk Indonesia. Namun demikian penggunaan internet masyarakat di Indonesia sangat lama tapi tidak produktif, yaitu sekitar 8 jam perhari.
 
Untuk pengguna media sosial rata-rata menghabiskan waktu 3 jam 14 menit, layanan hiburan digital rata-rata 2 jam 50 menit, layanan music 1 jam 30 menit, dan podcat 44 menit.
 
“Peluangnya, kontribusi SDM atau talenta bidang digital terhadap Pertumbuhan PDB Indonesia tahun 2030 diproyeksikan mencapai Rp. 4.434 triliun jika terdapat langkah afirmasi pemerintah,” ungkapnya.
 
Pada kegiatan tersebut, dilaksanakan pula penandatanganan komitmen bersama stakeholder untuk berkolaborasi dalam Program Bulukumba Panrita Kota Cerdas (Smart City) yang diwakili oleh Ketua KSP Berkat Bulukumba DR. Ir. H.A. Makkasau, M.M, Kepala PT. Bank Sulselbar Cabang Bulukumba Dr. Ir. Subagio, SE.,MM, Manager PT. Lonsum Palangisang Estate, Ir. Osten Panjaitan dan Direktur Harian RADARSELATAN.FAJAR.CO.ID, Sunarti Sain, SE, dan  Wakil Rektor I Insitute Teknologi dan Bisnis Bina Adinata Sri Asfinawati Halik, S. Kom, M.M. (nad)

  • Bagikan