Diskes Sebut 660 Anak Berstatus Stunting

  • Bagikan
dr. Muhammad Amrullah, M.Kes (Kepala Dinas Kesehatan)

BULUKUMBA,RADARSELATAN.FAJAR.CO.ID -- Dinas Kesehatan (Diskes) Kabupaten Bulukumba, mencatat sebanyak 660 orang anak mengalami stunting (gangguan pertumbuhan). Kasus tersebut terjadi di hampir seluruh wilayah kecamatan di Kabupaten Bulukumba.

Kepala Diskes Bulukumba, dr Muhammad Amrullah M Kes mengatakan, jumlah terebut berdasarkan data terabaru dari seluruh Puskesmas dan Pustu. Pihaknya pun tengah melakukan berbagai upaya pencegahan serta meminimalisir kasus stunting.

"Salah satunya pemberian makanan tambahan (PMT), edukasi pola asuh anak, penguatan posyandu, dan masih program lainnya," terangnya.

Pencegahan stunting, kata Amrullah, bukan hanya menjadi tanggung jawab Diskes sepenuhnya. Diharapkan peran aktif atau kolaborasi dengan organisasi perangkat daerah terlakait lainnya.

"Karena kalau hanya Dinas Kesehatan saja, sepertinya akan sulit. Contoh kecil misalnya, kalau pemeriksaan kesehatan di desa, kalau hanya Dinas Kesehatan yang turun itu banyak warga yang tidak tau informasinya, jadi dibutuhkan kolaborasi dari semua pihak," tutupnya.

Dikutip dari laman alodokter.com, stunting adalah gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak akibat kekurangan gizi dalam jangka panjang. Stunting bisa disebabkan oleh malnutrisi yang dialami ibu saat hamil, atau anak pada masa pertumbuhannya.

Stunting ditandai dengan tinggi anak yang lebih pendek daripada standar usianya. Jumlah kasus stunting di Indonesia masih tergolong tinggi, yaitu sekitar 3 dari 10 anak. Oleh karena itu, stunting masih menjadi masalah yang harus segera ditangani dan dicegah.

Meski begitu, perlu diketahui bahwa anak yang tinggi badannya di bawah rata-rata belum tentu mengalami kekurangan gizi. Hal ini karena tinggi badan dapat dipengaruhi oleh faktor genetik. Jadi bila kedua orang tua berpostur tubuh pendek, anak juga bisa memiliki kondisi yang sama.

Selain itu, perkembangan anak yang stunting biasanya terlambat secara signifikan. Sementara di sisi lain, anak yang sehat umumnya tidak mengalami keterlambatan perkembangan meski perawakannya pendek.

Penyebab utama stunting adalah malnutrisi dalam jangka panjang (kronis). Beberapa kondisi yang bisa menyebabkan anak kekurangan nutrisi, yakni ibu mengalami malnutrisi atau terserang infeksi selama hamil. Kemudian anak tidak mendapatkan Air Susu Ibu (ASI) ASI eksklusif dan kualitas gizi MPASI yang kurang.

Kemudian anak menderita penyakit yang menghalangi penyerapan nutrisi, seperti alergi susu sapi atau sindrom malabsorbsi. Anak menderita infeksi kronis, seperti tuberkulosis atau cacingan serta memiliki penyakit bawaan, seperti penyakit jantung bawaan atau thalasemia. (*)

Penulis: Fitriani SalwarEditor: Suparman
  • Bagikan