Prof Firdaus Muhammad Resmi Sandang Guru Besar UINAM Bidang Ilmu Komunikasi Politik Islam

  • Bagikan
Foto: Tangkapan layar live streaming akun official UINAM acara pengukuhan guru besar.

MAKASSAR, RADARSELATAN.FAJAR.CO.ID — Professor Firdaus Muhammad dikukuhkan sebagai guru besar UIN Alauddin Makassar (UINAM) dalam bidang Ilmu Komunikasi Politik Islam, Rabu 24 April 2024.

Prof Firdaus Muhammad menyampaikan pidato pengukuhan guru besar berjudul Relasi Ulama, Kekuasaan, dan Keindonesiaan - Resonansi Satu Abad Komunikasi Politik Nahdlatul Ulama, di Auditorium Kampus II UINAM.

Seperti biasa, Rektor UIN Alauddin Makassar Prof Hamdan Juhannis memberikan respons ringan pada setiap momentum pengukuhan guru besar. Termasuk memberikan komentar untuk Prof Firdaus Muhammad.

Prof Hamdan Juhannis mengawali komentar ringannya dengan menyebut Prof Firdaus Muhammad sebagai sosok luar biasa.

Hal itu karena Prof Firdaus Muhammad menulis secara khusus buku untuk pengukuhannya yang berjudul Garis Takdir Menuju Guru Besar.

Ia berkelakar, buku Prof Firdaus berjudul Garis Takdir Menuju Guru Besar sekaligus  perlawan terhadap judul buku Melawan Takdir, yang pernah ia tulis.

"Sebenarnya Prof Firdaus itu sudah mencoba melawan saya. Saya menulis Melawan Takdir dia menulis Garis Takdir," selorohnya

Pada kesempatan yang sama, Prof Hamdan Juhannis menyebut Prof Firdaus adalah pengamat politik andal yang dimiliki UIN Alauddin Makassar.

Kecakapan Prof Firdaus menjadi kesyukuran bagi istri dan anak-anaknya. Begitu juga dengan keluarga besarnya.

"Banggalah kita UIN Alauddin memiliki Prof Firdaus," ujar Guru Besar Sosiologi itu.

Perjalanan panjang merawat warisan ulama menjadi fokus Prof. Firdaus Muhammad, membawanya meraih gelar akademik tertinggi sebagai Guru Besar Komunikasi Politik Islam pada usia 48 tahun.

Prof. Firdaus Muhammad, Guru Besar Komunikasi Politik Islam di UIN Alauddin Makassar fokus pada penulisan rekam jejak ulama-ulama di Sulawesi Selatan dan Barat dalam satu dekade terakhir.

Nilai-nilai politik keislaman adalah yang harus diperjuangkan, terutama karena berasal dari UIN. Firdaus Muhammad menyatakan bahwa komunikasi politik Islam masih jarang diteliti, padahal hal itu merupakan upaya untuk meneladani kepemimpinan politik Nabi, para sahabat, dan ulama.

"Hal yang esensial adalah meneladani kepemimpinan politik Nabi, ini merupakan hal yang harus diperjuangkan. Dalam penelitiannya tentang komunikasi politik Islam, menemukan bahwa ulama-ulama juga mengembangkan komunikasi politik," sebutnya

Menurut Prof. Firdaus, komunikasi politik yang dikembangkan oleh para ulama adalah sarana untuk mengembangkan dakwah dan kekuasaan, dimulai dari zaman Nabi, sahabat, hingga ulama seperti Syekh Yusuf dari Sulsel.

"Agama bukanlah alat untuk kekuasaan, melainkan merupakan sarana untuk mengembangkan dakwah. Ini terlihat dari contoh-contoh seperti nabi, sahabat, dan Syekh Yusuf," katanya.

Berikut adalah data pribadi Prof. Dr. Firdaus Muhammad:

  • Nama: Prof. Dr. Firdaus Muhammad MAg
  • Tempat Tanggal Lahir: Wajo, 20 Februari 1976

    Pendidikan:
  • Pesantren As'sadiyah Wajo (1992)
  • Pesantren An Nadlah Makassar (1995)
  • S1 di IAIN Alauddin Makassar (1999)
  • S2 di IAIN Raden Intan Lampung (2003)
  • S3 di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta (2008). (mad/raksul)
  • Bagikan