Disdikbud Bulukumba Tingkatkan Sarana PAUD hingga Hapuskan Sistem Tes Tertulis Masuk SD

  • Bagikan
TK Pertiwi Tanete yang telah ditingkatkan

BULUKUMBA, RADARSELATAN.FAJAR.CO.ID -- Pemerintah Kabupaten Bulukumba terus berupaya meningkatkan kualitas pendidikan di Kabupaten Bulukumba sejak usia dini.

Salah satu upaya yang dilakukan dengan meningkatkan sarana Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) percontohan. Pembangunan TK Pertiwi Tanete menjadi prototype atau gambaran PAUD ke depan.

Kondisi ini memberikan perhatian khusus pada pendidikan anak usia dini karena merupakan wajah masa depan Bulukumba.

"Jika dari awal pembelajaran dan fasilitas sudah memadai, tentu akan meningkatkan minat sekolah yang lebih tinggi," kata Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Bulukumba, Andi Buyung Saputra, Kamis, 2 Mei 2024.

Selain itu, Disdikbud juga telah menghapuskan tes tertulis masuk SD, sehingga anak-anak tidak terbebani dengan hafalan.

"Orang tua mereka bisa dengan leluasa memilih sekolah yang dianggap baik dan dekat dari tempat tinggal," kata Andi Buyung.

Lebih jauh, Andi Buyung menjelaskan mutu kurikulum juga dijaga dengan membuat komunitas belajar atau kelompok belajar para guru, agar paradigma pembelajaran berubah.

Olehnya, ia berharap tidak ada lagi guru dan pengawas yang tidak paham teknologi, pembelajaran dan materi di sekolah lebih banyak diskusi, vokasi dan praktek nyata.

"Makanya metode hafalan dikurangi, sebaliknya mengembangkan pertanyaan analisa. Sehingga akan memantik siswa dalam berliterasi dan berani memiliki pendapat sendiri," jelasnya.

Kemudian, Disdikbud Bulukumba memasifkan program satu siswa satu tanaman produktif. Dengan begitu, setiap siswa di sekolah diwajibkan memiliki satu tanaman produktif jangka pendek. Seperti cabai, terong dan tomat yang hasilnya nanti bisa dimanfaatkan para warga sekolah.

"Tujuannya untuk menumbuhkan rasa tanggung jawab dan jiwa wirausaha akan hasil yang dicapai. Sampai dengan hari ini, ada  satuan pendidikan yang sudah mengembangkan dalam bentuk hidroponik dan menghasilkan," kata Andi Buyung.

Bahkan guru honorer untuk daerah pulau Liukang, diberikan tunjangan stimulan. Lalu tunjangan bendahara sekolah yang selama ini tidak ada dari dana DAU mandatori, serta melakukan pelatihan peningkatan kapasitas terhadap kepala sekolah, bendahara sekolah dan pengawas yang dilakukan melakui dana DAU bidang pendidikan.

"Tujuannya agar tidak membebani lagi Dana BOSP yang harusnya diperuntukkan khusus dan maksimal pada sekolah," imbuhnya. ****

  • Bagikan