Sosialisasi Kesehatan Reproduksi dan Pernikahan Usia Dini PKRS RSUD H. A. Sulthan Daeng Radja Bulukumba di SMAN 8 Bulukumba, Jumat 23 Agustus 2024.
BULUKUMBA, RADARSELATAN.FAJAR.CO.ID -- Promosi Kesehatan Rumah Sakit (PKRS) RSUD H. Andi Sulthan Daeng Radja Bulukumba melakukan kunjungan di SMAN Negeri 8 Kabupaten Bulukumba dalam rangka sosialisasi Kesehatan Reproduksi dan Pernikahan Dini bagi peserta didik, berlangsung di Laboratorium Sekolah, Jumat 23 Agustus 2024.
Kegiatan tersebut diiikuti puluhan peserta didik, turut hadir Kepala SMAN 8 Bulukumba Ansar, beserta sejumlah guru, tim Humas dan PKRS RSUD, serta narasumber yakni dr. Angga Dewi Umar salah satu dokter Obstetri Ginekologi (Obgyn) atau dokter kandungan di RSUD H. Andi Sulthan Daeng Radja Bulukumba.
Kehadiran tim PKRS RSUD H. A. Sulthan Daeng Radja Bulukumba, disambut baik oleh SMAN 8 Bulukumba. Kepala SMAN 8 Bulukumba Ansar mengucapkan terima kasih kepada tim RSUD H. Andi Sulthan Daeng Radja Bulukumba atas kunjungannya di SMAN 8 Bulukumba. Menurutnya, pemahaman tentang reproduksi merupakan sesuatu yang sangat urgen dan penting karena sangat dibutuhkan.
"Namanya usia 16 sampai 20 tahun keinginan untuk mencoba-coba sangat besar. Oleh karena itu, kami harap melalui ini peserta didik SMAN 8 Bulukumba khususnya dapat bijak menimbang efek positif dan negatif dalam setiap tindakan yang dilakukan. Kami juga berharap semoga kedepan kerjasama antara RSUD dan SMAN 8 Bulukumba dapat berlanjut kedepan," ungkapnya.
Suasana sosialisasi Kesehatan Reproduksi dan Pernikahan Usia Dini di SMAN 8 Bulukumba dari PKRS RSUD Bulukumba.
Sementara itu, Firmansyah Thalib, selaku Kordinator PKRS RSUD H. Andi Sulthan Daeng Radja Bulukumba, mengatakan kegiatan ini telah menjadi agenda tetap di PKRS dimana selain melakukan sosialisasi dilingkungan rumah sakit sendiri dengan mensosialisasikan berbagai dampak berbagai penyakit, PKRS juga keluar melakukan sosialisasi seperti di sekolah-sekolah dengan target anak-anak remaja.
"Kami melakukan sosialisasi ini, mengingat sekarang ini ada undang-undang yang sekarang lagi booming itu yang pemberian kondom kepada anak sekolah nah itu yang kita mau sosialisasikan, kedua kasus di rumah sakit itu sangat tinggi untuk usia kehamilan di bawah umur makanya kita sasar anak-anak sekolah agar dapat informasi terlebih dahulu bagaimana dampak dari pernikahan dini, ini juga upaya kami untuk meminimalisir pernikahan usia dini," ungkapnya.
Ancha sapaan akrabnya menjelaskan selain di SMAN 8 Bulukumba ini, pihaknya menyasar semua sekolah-sekolah yang ada di Bulukumba mulai dari tingkat SD hingga SMA sederajat. Mengapa usia sekolah yang menjadi sasaran, karena mungkin di situ pikirannya sudah mulai terbuka kemudian dan disitu umur-umur mereka sudah mulai mencoba hal-hal yang baru dan resikonya sangat berat sehingga sangat tinggi untuk masuk ke dunia pernikahan dini itu.
"Melalui ini kami berharap semoga informasi yang kami berikan ini berdampak baik pada pengetahuannya anak-anak terutama bisa dia sampaikan juga kepada orang tuanya. Karena sebagian besar juga orang tua itu sangat mendukung adanya pernikahan dini," tambahnya.
Humas dan PKRS RSUD, Maksum Thantu juga berharap bagi setiap peserta didik untuk mengerti edukasi yang telah diberikan terkait Kesehatan Reproduksi bagi Kalangan Remaja, sehingga dapat digunakan sebagai pedoman dalam berperilaku hidup bersih dan sehat dalam kehidupan sehari-hari.
"Kami juga berharap kepada peserta didik yang ikut ini dapat menjadi penyambung lidah atau penyampai informasi kepada masyarakat yang sekaitan dengan kesehatan reproduksi dan pernikahan usia dini," tutupnya. ***