Festival Pangan Lokal B2SA yang digelar DPKP Bulukumba, di Gedung Phinisi Bulukumba Lantai 4, Senin 2 September 2024.
BULUKUMBA, RADARSELATAN.FAJAR.CO.ID -- Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kabupaten Bulukumba bekerjasama TP-PKK Kabupaten Bulukumba, gelar Festival Pangan Lokal Beragam Bergizi Seimbang dan Aman (B2SA), berlangsung di Gedung Phinisi Bulukumba Lantai 4, Senin 2 September 2024.
Kegiatan yang diikuti puluhan peserta dari perwakilan masing-masing Kecamatan se Kabupaten Bulukumba, dihadiri Bupati dan Wakil Bupati Bulukumba, Ketua TP-PKK Bulukumba, unsur Forkompinda, Kepala OPD, dan serta sejumlah tamu undangan lainnya. dengan "Sehat Bahagia dengan Pangan Lokal, Kenyang Tidak Harus".
Festival Pangan Lokal di Gedung Phinisi Bulukumba, Senin 2 September 2024.
Ketua Panitia yang juga Sekretaris DPKP Bulukumba, Andi Trismiati mengatakan Festival Pangan Lokal (B2SA) adalah aneka ragam bahan pangan baik sumber karbohidrat, protein, maupun vitamin dan mineral, yang bila dikonsumsi dalam jumlah seimbang dapat memenuhi kecukupan gizi yang dianjurkan dan tidak tercemar bahan berbahaya yang merugikan kesehatan.
"Festival Pangan Lokal B2SA bertujuan memperkenalkan kekayaan sumber pangan lokal kita, juga sekaligus dimaksudkan untuk mendorong masyarakat supaya bisa menerapkan pola konsumsi B2SA dengan memanfaatkan potensi di sekitarnya," ungkapnya.
Lebih lanjut ia menjelaskan B2SA adalah upaya untuk memperkenalkan dan memberikan pemahaman kepada masyarakat bahwa sumber karbohidrat tidaklah hanya dari beras dan terigu, tapi banyak pangan lokal yang bisa menjadi sumber karbohidrat alternatif seperti jangung, ubi kayu, sukun, pisang dan sebagainya.
Melalui kegiatan ini, Beliau berharap dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan memasak berbahan baku pangan lokal, memperkenalkan ragam menu berbahan baku pangan lokal kepada masyarakat, memperluas informasi tentang kandungan dan manfaat pangan lokal bagi kesehatan anak dan keluarga, mendukung pemanfaatan sumber daya alam yang berkedaulatan dan berkelanjutan untuk kesehatan masyarakat serta mendukung pemerintah pencegahan stunting.
"Terima kasih kami ucapkan kepada seluruh pihak yang terlibat dalam penyelenggaraan ini, terkhusus kepada para panitia penyelenggara dan tim penggerak PKK Bulukumba. Kami berharap kegiatan ini dapat menumbuhkan minat masyarakat untuk mengolah potensi bahan pangan lokal menjadi pangan sehat, aman, dan bergizi seimbang. pada kesempatan ini pula izinkan kami menyampaikan permohonan maaf," tutupnya.
Terpisah, Ketua TP PKK Bulukumba, A. Herfida Attas menyampaikan pangan merupakan kebutuhan dasar bagi manusia yang harus dipenuhi oleh pemerintah dan masyarakat. Menurut undang undang nomor 18 tahun 2012 tentang pangan, bahwa pangan merupakan kebutuhan dasar manusia yang paling utama dan pemenuhan pangan merupakan hak asasi manusia yang penyelenggaraanya wajib dijamin oleh negara untuk mewujudkan sumberdaya manusia yang berkualitas.
"Festival Pangan B2SA adalah bagian dari upaya kita untuk mendorong pola makan yang sehat dan bergizi sesuai dengan konsep isi piringku. diharapkan lomba B2SA mampu mendorong kemandirian pangan lokal berbasis potensi alam daerah seperti singkong, jagung, ubi jalar, pisang dan lain-lain yang mengandung berbagai nutrisi baik untuk kesehatan. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya keberagaman pola konsumsi pangan yang mengutamakan sumberdaya pangan lokal, dan memastikan bahwa makanan yang kita konsumsi memenuhi standar gizi yang baik dan aman untuk keluarga," ujarnya.
Sementara itu, Bupati Bulukumba, H. A. Muchtar Ali Yusuf menyampaikan apresiasi dan terima kasih atas terselenggaranya kegiatan tersebut. Beliau menuturkan ketahanan pangan merupakan hal yang sangat penting dan strategis, mengingat pangan merupakan kebutuhan dasar manusia paling utama.
"Pemenuhan pangan merupakan bagian dari hak asasi individu dan sebagai komponen dasar untuk membentuk sumber daya manusia yang berkualitas. Sekaitan dengan hal tersebut, maka diperlukan pangan yang beragam, bergizi, seimbang dan aman dengan komposisi ideal yang dianjurkan seperti pada kelompok umbi-umbian, pangan hewani, sayur dan buah serta kacang-kacangan," tuturnya.
Menurutnya, konsumsi pangan yang berkualitas diharapkan permasalahan dapat mengatasi gizi ganda yaitu kekurangan dan kelebihan gizi yang saat ini terjadi. Salah satu masalah kekurangan gizi yang saat ini menjadi perhatian pemerintah adalah stunting yaitu kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat kekurangan gizi kronis.
"Dengan demikian, pemenuhan gizi yang baik dan seimbang, harus sudah dimulai sejak dini. Termasuk yang paling penting bagaimana ekonomi atau pendapatan masyarakat menjadi lebih baik. Kalau ekonomi baik, maka kesehatan dan pendidikan juga baik," tutupnya. ***