BULUKUMBA, RADARSELATAN.FAJAR.CO.ID -- Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Karama Cendekia baru saja menyelesaikan kegiatan pembekalan bantuan pemerintah untuk Komunitas literasi (Banpem Komlit) yang diselenggarakan oleh Badan Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) RI.
Kegiatan pembekalan berlangsung di Hotel The Sultan Jakarta pekan lalu, tanggal 27-30 Agustus 2024. Kegiatan tersebut diikuti oleh komunitas literasi yang terpilih dari seluruh Indonesia, terdapat 340 komunitas dari seluruh Indonesia, diantaranya 21 komunitas dari Sulawesi Selatan, dan 3 komunitas dari Bulukumba.
Selama acara pembekalan di Jakarta, para utusan dari berbagai komunitas literasi dibekali pengetahuan penting terkait pengelolaan bantuan pemerintah (Banpem), mencakup mekanisme perpajakan, pertanggungjawaban kegiatan dan anggaran Banpem, mekanisme pelaporan dan evaluasi, metode penyusunan RAB, serta pemahaman tentang orientasi dan tujuan yang diharapkan dari program ini.
Dalam kesempatan tersebut, Kepala Badan Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Prof. Dr. Aminuddin Azis, memberikan arahan terkait pelaksanaan Banpem 2024. Beliau menekankan pentingnya pemanfaatan dana bantuan dengan penuh tanggung jawab.
"Sebagai simbol komitmen, dilakukan seremonial penandatanganan perjanjian kontrak dan penyerahan bantuan sebesar 50 juta rupiah kepada perwakilan peserta," ungkapnya.
Sementara itu, Ketua TBM Karama Cendekia, Hadi Kasmaja DS, menyampaikan penetapan TBM Karama Cendekia dan dua TBM lainnya di Bulukumba yaitu TBM Rumah Nalar dan TBM Al-Abrar sebagai penerima bantuan literasi ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi upaya peningkatan minat baca dan pengembangan komunitas literasi di Kabupaten Bulukumba, Kerjasama pemerintah dan masyarakat sipil diharapkan dapat terus terjaga demi kamajuan pendidikan dan literasi di Indonesia.
“Kami dari TBM Karama Cendekia sangat bersyukur atas penetapan kami sebagai tersebut, dukungan dana yang diberikan oleh Badan Bahasa Kemendikbudristek sangat membantu kami dalam upaya meningkatkan minat baca dan mengembangkan kegiatan-kegiatan literasi di komunitas kami,” ungkap Hadi.
Hadi menambahkan, namun perlu khalayak ketahui, Ada atau tidak adanya bantuan, taman bacaan atau komunitas sudah bergerak, selama ini ada berbagai kegiatan di komunitas yang dilaksanakan dengan dana pribadi atas nama kemanusiaan, dari hati yang gelisah untuk literasi baca tulis yang lebih baik di masyarakatnya.
Olehnya melalui Banpem Literasi ini diharapkan komunitas penggerak literasi dapat meningkatkan peran pentingnya di masyarakat, di samping mampu memperluas dampak positif kepada para pegguna layanan di daerahnya masing-masing.
“Terima kasih kepada Badan Bahasa Kemdikbudristek RI yang telah merealisasikan Banpem Komunitas Literasi tahun 2024 yang luar biasa ini, Ada 340 komunitas literasi di seluruh Indonesia, ini sejarah bagi gerakan literasi bangsa Indonesia. Dulu-dulu ada tapi tidak sebanyak ini. Semoga program keren Banpem literasi dalam jumlah ratusan ini bisa berlanjut terus hingga tahun mendatang. Demi tegaknya literasi baca tulis yang lebih berkualitas, sehingga benar-benar terwujud masyarakat Indonesia yang literat," tutup Hadi. **