Radarselatan.co.id -- Perkembangan di era digital telah menghadirkan sejumlah tantangan bagi jurnalis dan media massa konvensional yang diakibatkan oleh perkembangan internet dan media baru. Sebelum perkembangan teknologi dan jaringan internet, media massa belum dapat melakukan pembaharuan suatu berita secara cepat maupun real time.
Pada media massa seperti radio, surat kabar, maupun televisi misalnya, pemberitaan umumnya baru akan mengalami pembaharuan pada keesokan harinya karena keterbatasan teknologi yang dimiliki untuk mengirimkan informasi. Berbeda dengan saat ini, dimana kecanggihan teknologi telah memungkinkan penyebaran arus informasi secara cepat dan konten pemberitaan pun dapat terus menerus mengalami pembaharuan, dalam hitungan menit bahkan detik. Tak hanya itu, tantangan lain yang harus dihadapi jurnalis dan media konvensional di era digital ini adalah kehadiran beragam bentuk media baru, terutama media sosial.
Media sosial, sebagai sebuah platform yang digunakan untuk bersosialisasi melalui teknologi internet. Pengguna media sosial dapat saling berdiskusi, bertukar pikiran dan opini, serta turut berpartisipasi dalam bentuk interaksi sosial kepada sesama pengguna media sosial lainnya.
Dalam kaitannya dengan jurnalisme, media sosial kerap digunakan sebagai medium penyebarluasan berita kepada khalayak. Produk berita disajikan melalui konten media sosial menggunakan berbagai fitur yang tersedia di media sosial, seperti diantaranya foto, video, infografis, videografis, hingga muatan konten yang disiarkan secara langsung atau live streaming.
Kehadiran media sosial sebagai salah satu bentuk media baru, telah memudahkan adanya proses komunikasi dua arah hubungan antara pengguna serta mendukung terciptanya ruang bagi pengguna untuk berbagi konten (Sundari, 2019) dalam (Nadya dan Irwansyah, 2021).
Media sosial dalam perannya saat ini, telah membangun sebuah kekuatan besar dalam membentuk pola perilaku dan berbagai bidang dalam kehidupan manusia. Hal ini yang membuat fungsi media sosial sangat besar.
Adapun fungsi media sosial diantaranya sebagai berikut:
a. Media sosial adalah media yang didesain untuk memperluas interaksi sosial manusia dengan menggunakan internet dan teknologi web.
b. Media sosial berhasil mentransformasi praktik komunikasi searah media siaran dari satu institusi media ke banyak audience (one to many) ke dalam praktik komunikasi dialogis antara banyak audience (many to many).
c. Media sosial mendukung demokratisasi pengetahuan dan juga informasi. Mentranformasi manusia dari pengguna isi pesan menjadi pembuat pesan itu sendiri.
d. Media sosial juga dapat digunakan sebagai sumber penghasilan karena dalam menggunakan media sosial dapat menampilkan berbagai macam iklan, menerima sponsor dari pihak lain, menjual produk sendiri, membuat konten-konten kreatif dan lain sebagainya
Media sosial telah mengubah jurnalisme, menjadi alat yang ampuh untuk penyebaran, keterlibatan, dan pengumpulan informasi. Media sosial memberi jurnalis akses yang belum pernah ada sebelumnya ke khalayak global dan informasi terkini secara langsung.
- Berinteraksi dengan audiens
- Membangun hubungan dengan sumber
- Verifikasi informasi
- Secara etis dan bertanggungjawab
TANTANGAN PENYEMBARAN BERITA MELALUI MEDIA SOSIAL
Jurnalisme adalah pilar penting dalam masyarakat yang demokratis, menyediakan informasi yang akurat dan relevan kepada publik. Namun, di era digital, jurnalis menghadapi tantangan baru yang dapat memengaruhi standar etika dan integritas pelaporan. Perkembangan teknologi, akses informasi yang lebih cepat, dan kebebasan berpendapat yang lebih luas di media sosial menciptakan situasi yang kompleks bagi jurnalis. Tantangan etika ini memerlukan perhatian serius untuk memastikan bahwa jurnalisme tetap memainkan peran pentingnya sebagai penjaga kebenaran.
Era digital menghadirkan tantangan etika yang unik, beberapa di antaranya adalah:
Kecepatan Berita dan Akurasi Informasi
Dalam dunia di mana berita dapat disampaikan secara real-time, tekanan untuk menjadi yang pertama sering kali mengalahkan pentingnya akurasi. Ini dapat menyebabkan penyebaran informasi yang salah atau tidak diverifikasi dengan benar. Meskipun kecepatan dapat meningkatkan daya tarik berita, tetap penting untuk menjaga standar akurasi.
Penyebaran Hoaks dan Disinformasi
Media sosial telah menjadi alat yang efektif untuk menyebarkan informasi palsu dan disinformasi. Jurnalis memiliki tanggung jawab untuk memeriksa kebenaran informasi sebelum menyebarkannya. Namun, tantangan ini semakin besar ketika banyak orang dapat dengan mudah membagikan berita palsu yang tampak seperti berita asli.
Tekanan Ekonomi dan Sensasionalisme
Di era digital, banyak media mengandalkan pendapatan dari iklan dan klik, sehingga muncul kecenderungan untuk membuat berita yang sensasional demi menarik perhatian pembaca. Ini dapat menyebabkan penurunan kualitas berita dan mengorbankan prinsip etika seperti objektivitas dan akurasi.
Privasi vs. Kepentingan Publik
Mengungkap informasi pribadi individu tanpa alasan yang jelas dapat melanggar privasi. Jurnalis harus menyeimbangkan antara kebutuhan untuk menginformasikan publik dengan hak privasi individu, terutama dalam kasus yang melibatkan tokoh publik atau selebriti.
Jurnalisme Warga dan Konten Buatan Pengguna
Banyak individu yang sekarang dapat menjadi “jurnalis” melalui platform media sosial, dengan membagikan informasi, gambar, atau video tentang peristiwa tertentu. Ini menciptakan peluang bagi jurnalisme warga, tetapi juga menghadirkan tantangan dalam memastikan bahwa informasi tersebut benar dan sesuai dengan standar etika.
Daftar Pustaka:
sumber : https://fisip.unisri.ac.id/etika-dalam-jurnalisme-tantangan-dan-peluang-di-era-digital/, diakses 16 November 2024.
Sumber : https://aaft.com/blog/mass-communication/the-role-of-social-media-in-journalism/, diakases pada tanggal 16 November 2024.
Sumber : https://etheses.iainkediri.ac.id/5230/2/932102417_bab2.pdf, diakses pada tanggal 16 November 2024
Nadya Valerie Shanaz, Irwansyah, Pemanfaatan Media Sosila Instagram dalam Aktivitas Jurnalisme Warga dan Implikasinya Terhadap Media Konvensional, (Jurnal : Teknologi informasi Bisnis, Vol. 3 No. 2, 2021), h. 374.
Marhamah dan Fauzi, Jurnalisme di Era Digital, (Jurnal Of Islamic Communication and Media Stuies, Vol. 1 No. 1, 2021), h. 18
Penulis : Darmawati, Mahasiswa Pascasarjana jurusan KPI UIN Alauddin Makassar