LUWU UTARA, RADARSELATAN.FAJAR.CO.ID -- Bupati Luwu Utara Indah Putri Indriani angkat bicara terkait sindiran Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) Andi Sudirman Sulaiman kepada warga Kecamatan Rampi agar keluar dari Indonesia, terkait protes jalanan rusak dan mengancam pindah ke daerah tetangga di Poso, Sulawesi Tengah (Sulteng).
Indah mengatakan, pihaknya berusaha memaklumi pernyataan Gubernur Andi Sudirman tersebut, dan meyakini tidak ada maksud dari sang Gubernur untuk mengusir warga Rampi dari RI.
"Tentu ada konteks kenapa kemudian beliau ngomong gitu. Tapi saya berusaha memaklumi bahwa beliau itu tidak bermaksud mengusir," kata Indah, Sabtu (14/5/2022).
Lebih lanjut, Indah meyakini jika pernyataan Andi Sudirman tersebut merupakan bahasa seorang sahabat, antara pemimpin dan warganya yang yang sedang gemas.
Terkait kondisi infrastruktur jalanan yang menjadi akses menuju Rampi, Indah memastikan Gubenur Sulsel sudah punya komitmen bersama Pemkab Luwu Utara.
"Saya yakin ini bahasa seorang sahabat yang gemes aja gitu loh. Saya melihatnya seperti itu. Saya sangat yakin Pak Gubernur punya komitmen yang sama dengan Pemda," tuturnya.
Menurut Indah, Pemkab Lutra bersama Pemprov Sulsel ingin mempercepat membangun akses jalan yang layak menuju Kecamatan Rampi. Tapi lagi-lagi itu tergantung kemampuan daerah.
"Sebagaimana pemerintahan daerah lainnya, bahwa kalau kita bisa percepat, kenapa kita harus perlambat. Semua tentu sangat tergantung sama kondisi existing yang ada di daerah," ucapnya.
"Dan saya punya keyakinan, tidak ada maksud pengabaian atau meremehkan begitu, sama sekali tidak ada," lanjutnya.
Kembali ke pernyataan Gubernur Andi Sudirman yang menyindir warga Rampi keluar dari RI, Indah mengaku tidak bisa berkomentar lebih, karena dia tidak memahami konteks asli dari pernyataan tersebut.
"Konteksnya saya tidak paham, saya tidak ada di tempat. Saya tidak tahu beliau bahas apa sebelumnya, sehingga kok tiba-tiba di Luwu Timur, beliau bahas Rampi. Jadi saya tidak bisa komentari," jelasnya.
"Cuma saya pahami beliau, saya yakin tidak punya niat jahat untuk mengusir warga Rampi dari Sulawesi Selatan," tegasnya.
Gubernur Sulsel Andi Sudirman Minta Pernyataannya di Pelintir
Sebelumnya, Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman jadi sorotan gegara menyindir warga Kecamatan Rampi, Lutra yang mengancam pindah Kabupaten Poso, Sulteng. Andi Sudirman menyindir warga Rampi dengan meminta mereka keluar dari Republik Indonesia (RI).
Pernyataan itu disampaikan saat membawakan sambutan di Hari Ulang Tahun (HUT) Kabupaten Luwu Timur (Lutim) ke-19 pada Kamis (12/5).
"Katanya ada yang mau keluar dari Sulawesi Selatan ini, kenapa tidak sekalian keluar dari Indonesia," kata Andi Sudirman dalam sambutannya.
Setelah pernyataannya disorot, Andi Sudirman lantas memberikan klarifikasi terkait pernyataannya itu dan meminta untuk tidak dipelintir.
"Wah itu jangan dipelintir lah, jangan dipelintir. Intinya tidak ada ke sana bahasannya. Kita mau bekerja bersama Pemda Lutra untuk membangun," ujar Andi Sudirman Sulaiman, dalam keterangan tertulisnya, Jumat (13/5).
Selain itu, Andi Sudirman menegaskan Pemprov Sulsel dan Pemkab Lutra justru bekerja sama dalam membangun infrastruktur, khususnya jalanan. Tidak terkecuali di wilayah terpencil.
"Kita tetap pada posisi, tidak ada opsi kecuali kita harus bangun (infrastruktur wilayah terpencil) dan itu komitmen kita dari awal yang tidak pernah bergeser sedikit pun," terangnya.
Andi Sudirman mengaku Pemprov Sulsel akan tetap memberikan bantuan untuk pembangunan daerah tersebut. Kendati infrastruktur di Rampi merupakan kewenangan Pemkab Lutra.
"Kami sudah meminta Pemda Lutra untuk segera melakukan perencanaan DED di perubahan dan kemudian kita bisa melakukan bantuan keuangan di tahun berikutnya," katanya. (in)