BULUKUMBA, RADARSELATAN.FAJAR.CO.ID -- Nurwana, perempuan berusia 21 tahun lolos dari maut setelah ayah kandungnya sendiri yang diduga mengalami gangguan jiwa hampir saja menusuknya dengan menggunakan tombak.
Meski begitu, duka dan rasa trauma masih menyelimuti dirinya. Pasalnya, dalam waktu satu hari saja semua keluarga intinya tewas dalam kondisi mengenaskan.
Ibu dan kakak perempuannya tewas di tangan ayah kandungnya. Sementara ayah kandungnya sendiri juga ditemukan tewas dengan keadaan tergantung di dalam kamar diduga karena bunuh diri.
Satu-satunya tempat Nurwana bersandar kini ialah suaminya. Terlihat dari raut wajahnya dan bahasa tubuhnya Nirwana tidak bisa menyembunyikan trauma dan luka batin yang dialaminya.
Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan dan Anak, dr. Wahyuni, saat dikonfirmasi RADARSELATAN.FAJAR.CO.ID turut merasa prihatin dengan kondisi Nurwana.
Menurut Wahyuni, pihaknya akan mendampingi Nurwana untuk dapat keluar dari trauma yang dialami agar dapat beraktivitas seperti sediakala.
"Nanti dikoordinasikan dengan pak kanit (Unit PPA Polres Bulukumba) untuk dirujuk ke psikolog untuk menentukan berat traumanya selanjutnya didampingi," janjinya.
Sebelumnya, ayah Nurwana bernama Sainuddin (53) ditemukan dalam keadaan tewas diduga bunuh diri setelah membunuh istrinya bernama Muliati (52) dan anaknya sendiri bernanama Anti (30).
Kejadian tersebut terjadi di Dusun Balangriri, Desa Bontominasa, Kecamatan Bulukumpa, Kabupaten Bulukumba, Selasa, 17 Mei 2022.
Kapolsek Bulukumpa AKP Asri Saad menyampaikan bahwa sekitar Pukul 03.30 WITA, Nurwana selaku saksi mendengar suara teriakan dari dalam kamar orang tuanya, kemudian melihat korban yakni ibu dan kakak kandungnya sudah tergeletak dalam keadaan bersimbah darah.
Lalu saksi Nurwana merebut tombak dari tangan pelaku yang merupakan bapak kandungnya sendri, selanjutnya saksi lari keluar dari dalam rumah minta tolong kepada warga sekitar.
AKP Asri mengungkapkan bahwa personel Polsek Bulukumpa Polres Bulukumba yang menerima laporan kejadian tersebut langsung menuju TKP bersama warga sekitar.
Setibanya di lokasi kejadian, langsung mendobrak pintu kamar pelaku dan menemukan pelaku telah meninggal dunia dengan kondisi tergantung dan sementara istri dan anaknya terbaring di atas tempat tidur dalam keadaan bersimbah darah dan sudah meninggal dunia.
“Dari keterangan warga sekitar serta anak pelaku bahwa pelaku ini sudah 10 tahun mengalami gangguan kejiwaan dan sudah tiga hari kehabisan obat,” pungkas AKP Asri. (ewa)