MAKASSAR, RADARSELATAN.FAJAR.CO.ID -- Dinas Komunikasi Informatika Statistik dan Persandian Provinsi Sulawesi Selatan menggelar Workshop Kehumasan Selasa (14/6/2022). Workshop ini digelar dalam rangka meningkatkan kompetensi humas pemerintah, khususnya dalam hal penguatan kompetensi teknis penulisan dan pemanfaatan platform untuk diseminasi informasi bagi Organisasi Perangkat Daerah (OPD) lingkup Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan.
Kepala Dinas Komunikasi Informatika Statistik dan Persandian Provinsi Sulawesi Selatan, Amson Padolo dalam sambutannya, mengharapkan peserta yang hadir sebagai perwakilan OPD dapat menjadi juru bicara di OPD masing-masing. Dengan demikian, tenaga kehumasan ini bergerak aktif mendiseminasikan program-program prioritas dari OPD masing-masing.
“Setelah Kembali dari workshop ini, saya harapkan teman-teman bisa menjadi jubir OPDnya, sehingga, tidak lagi mesti kepala dinas yang harus berbicara untuk mensosialisasikan program-program OPD," sebut Amson Padolo.
Amson Padolo mengemukakan, Dinas Kominfo-SP Provinsi Sulsel sangat terbuka jika ada OPD yang ingin melakukan kolaborasi terkait diseminasi program-program prioritas OPD.
“Kolaborasi sangat penting, khususnya di lingkup Pemerintah Provinsi antara Humas dengan OPD yang lainnya, dalam hal sosialisasi program OPD,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Humas Informasi dan Komunikasi Publik Diskominfo-SP, Sultan Rakib yang menjadi pemateri dalam kegiatan workshop tersebut mengatakan, Humas menjadi elemen penting dalam kegiatan pemerintahan, khususnya dalam membangun komunikasi publik dengan masyarakat, menginformasikan seluruh program dan kegiatan pemerintah secara transparan, dan sekaligus meredam isu-isu negatif yang menyudutkan pemerintah.
Sultan menyebut, perubahan paradigma menjadi suatu keniscayaan bagi humas. Terlebih di era digital dengan arus informasi yang serba cepat, humas dituntut untuk beradaptasi dengan perkembangan teknologi yang ada. Humas saat ini dituntut untuk lebih kreatif dalam melakukan proses diseminasi informasi, khususnya yang berkaitan dengan program-program OPD dengan memanfaatkan berbagai teknologi yang tersedia. Teknologi pun memungkinkan semua orang bisa menjadi jurnalis.
“Saat ini kita harus mampu mengikuti perkembangan zaman, salah satunya dengan kehadiran media sosial, OPD harusnya memiliki akun resmi media sosial sebagai sarana publikasi. Seperti setelah kegiatan ini, teman-teman bisa langsung membuat tulisan dan membagikannya lewat media sosial,” sambungnya.
Sultan Rakib juga menambahkan pentingnya agenda media setting bagi tiap OPD, agar masing-masing OPD bisa menciptakan isu sendiri yang berkaitan dengan program-program OPD.
“Agenda media setting harusnya dimiliki oleh masing-masing OPD agar OPD juga memiliki isu tersendiri yang diciptakan dan dapat dipublikasikan untuk meningkatkan citra di masyarakat,” ujarnya.
Turut hadir dalam workshop Kehumasan ini, Ketua Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Sulsel, serta perwakilan OPD yang merupakan petugas kehumasan.(rls)