BULUKUMBA, RADARSELATAN.FAJAR.CO.ID — Ratusan warga Kulurahan Tanah Lemo, Kecamatan Bontobahari, Kabupaten Bulukumba, mengalami krisis air bersih. Kondisi ini sudah terjadi sejak akhir tahun 2021 hingga saat ini.
Warga melaporkan, kondisi ini awalnya hanya terjadi di satu lingkungan. Kemudian seiring berjalannya waktu krisis air terjadi hampir separuh masyarakat di Kelurahan di Tanah Lemo.
" Awalnya yang terdampak air bersih hanya di Lingkungan Tanah Lemo, lalu meluas ke lingkungan lainnya," kata Rahmadi, warga Lemo-lemo, Minggu 15 Januari.
Ia mengungkapkan, masyarakat di daerah tersebut terpaksa membeli air dengan harga mahal. Dalam satu kubik, warga harus mengeluarkan biaya Rp 50 ribu.
Bagi yang banyak kebutuhannya harus mengeluarkan biaya ratusan ribu rupiah hingga Rp 1 juta.
Padahal jika dibandingkan memakai air dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM), masyarakat hanya mengeluarkan biaya puluhan ribu rupiah per bulan.
Selain itu warga harus mengeluarkan biaya yang besar untuk mendapatkan air bersih.
"Kami harus ke Kelurahan Sapulohe untuk dapatkan air dan biaya operasional bertambah," ungkap Rahmadi.
Warga pun mengaku keluhan ini sudah disampaikan ke Direktur PDAM Bulukumba, Nurjaya. Namun sampai saat ini, belum ada solusi yang diberikan kepada warga.
" Alasannya, mesin rusak. Tapi kita tidak menunggu jawaban itu, yang kita tunggu adalah apa solusinya," keluh Rahmadi.
Sementara itu, Direktur PDAM, Andi Nurjaya menjelaskan tidak lancarnya air dikarenakan pasokan listrik tak mampu menarik mesin pompa air milik PDAM untuk masyarakat di wilayah tersebut.
"Sebelumnya sudah ada mesin pompa yang diadakan. Tapi karena kemampuan listrik PLN tidak mampu menariknya, sehingga butuh penambahan daya. Dan saat ini sedang dalam proses penambahan daya," terangnya.
Nurjaya juga mengungkapkan, listrik yang tersedia hanya 60 ribu amper. Sementara kapasitas mesin pompa air PDAM yang ada di lokasi sumber air 105 ribu amper.
Mantan Dirut PDAM Bantaeng ini mengaku, akhir Januari akan difungsikan setelah PLN menambah daya jaringan listrik ini. Ia berharap agar masyarakat di daerah itu tetap bersabar menunggu air PDAM mengalir.
Nurjaya juga berjanji bahwa akan menertibkan oknum warga yang mengambil aliran air PDAM secara ilegal dan akan memutus jaringan konsumen bagi pelanggan yang tidak membayar tunggakan. (rakhmat fajar)