Bantaeng, Kabupaten Terlama Daftar Tunggu Haji di Indonesia yakni 47 Tahun

  • Bagikan

BANTAENG, RADARSELATAN.FAJAR.CO.ID -- Salah satu Kabupaten yang berada di Provinsi Sulsel terkenal dengan Daftar Tunggu Haji terlama di seluruh Indonesia. Kabupaten tersebut adalah Bantaeng. Kamis, 4 Mei 2023 dilaksanakan Manasik haji perdananya untuk musim haji 1444 H/2023 M.

Bertempat di Aula Kantor Kemenag Kabupaten Bantaeng, Manasik Haji dan Bimbingan Perjalanan Haji tingkat Kabupaten ini dihadiri langsung oleh Bupati Bantaeng, Ketua Komisi VIII DPR RI, Kabag TU dan Kabid Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kanwil Kemenag Sulsel serta Kakankemenag Bantaeng.

Kakankemenag Kab. Bantaeng H. Muh. Ahmad Jailani melaporkan bahwa pelaksanaan Manasik dan Bimbingan Haji ini dilaksanakan sebanyak 10 kali dimana untuk Tingkat Kabupaten sebanyak 2 kali, sementara tingkat Kecamatan/KUA sebanyak 8 kali.

Jemaah Haji Kabupaten Bantaeng yang berangkat tahun ini berjumlah 178 Orang. Dari kuota tersebut, sudah termasuk tambahan kouta prioritas lansia sebanyak 4 orang. Diantara 178 jemaah haji Kabupaten Bantaeng terdapat salah seorang jemaah haji lansia yang sudah berusia 96 Tahun yang diperkirakan lahir pada tahun 1927 bernama Beddu M. Bin Boja, seorang Veteran asal Sabbanyyang. Sementara yang termuda 31 Tahun atas nama Kamaruddin Hidayat menggantikan Ibunya yang sudah meninggal dunia.

Menurut laporannya, Jailani yang juga Ketua Tanfidziyah NU Bantaeng, menurut data terkini pertanggal 3 Mei 2023, jumlah total pendaftar haji di Kabupaten Bantaeng sebanyak 8171 orang. Jika dihitung dan dibandingkan dengan jumlah kuota Kabupaten Bantaeng maka daftar tunggu haji di Bantaeng saat ini 47 tahun.

Kabag TU H. Ali Yafid mewakili Kakanwil Kemenag Sulsel dalam materinya menyampaikan bahwa dari 5 Rukun Islam, ibadah Haji lah yang memang berat, karena memiliki persyaratan khusus yakni Istitha'ah (kemampuan) baik Ruhiyah, Jasmaniyah dan Maaliyah.

Menurutnya, Kewajiban berhaji itu hanya sekali seumur hidup. Karenanya harus perbaiki niat dan persiapkan fisik yang prima, agar kita tidak hanya memperoleh Haji Maqbul tapi juga Mabrur. Haji Maqbul jika syarat dan rukun haji dipenuhi, tapi Mabrur itu ukurannya adalah pasca berhaji, apakah ada perubahan sikap dan prilaku baik pribadi maupun sosial.

Mantan Kabid PHU Kanwil ini menyemangati Jemaah Haji Bantaeng bahwa hanya 1 yang tidak dijamin oleh pemerintah dalam pelaksanaan ibadah haji, yakni umur, yang lain sudah dipersiapkan oleh pemerintah mulai dari tanah air, Tanah Suci sampai kembali ke tanah air.

Selanjutnya, Bupati Bantaeng H. Ilham Azikin tidak mampu menutupi kesyukurannya, sebab pelaksanaan ibadah haji tahun ini bisa kembali normal dari segi kuota, bahkan ada tambahan kuota bagi lansia, semoga kedepan kuota haji bisa bertambah lagi jumlahnya, khusisnya Kab. Bantaeng

"apalagi daerah kita juara nasional waiting list atau daftar tunggu terlama di seluruh indonesia yakni 47 tahun," ucapnya

Bupati yang masih tergolong masih muda dan mantan Ketua KNPI Sulsel ini kepada jemaah hajinya, Jaga niat, jaga kesehatan, jaga kesehatan, jaga kesehatan dan saling menjaga

Ilham Azikin juga menuturkan bahwa Kultur di arab saudi beda dengan kultur kita di Indonesia dan Sulawesi, karenanya jaga sikap, patuhi aturan dan ikuti setiap ketentuan yang sudah ditetapkan oleh pemerintah kita.

Ketua Komisi VIII DPR RI H. Ashabul Kahfi yang juga hadir langsung di acara manasik ini membeberkan bahwa besarnya Antusiasme umat islam di indonesia untuk berhaji, sehingga berdampak pada antrian panjang atau waiting list yang lama, sebab kuota yang diberikan oleh Arab Saudi terbatas setiap tahunnya, meskipun demkian, kita bersama Pemerintah dalam hal ini Kementerian Agama terus berusaha melakukan lobbi lobbi agar Indonesia setiap tahunnya mendapatkan tambahan kuota haji.

Dari 221.000 kuota Nasional, Tahun ini terdapat 67 ribu lebih lansia yang akan berangkat haji, ada yang lansia mandiri ada juga yang tidak, sehingga disinilah fungsi petugas haji baik kloter maupun non kloter, selain itu antara petugas haji dan jemaah haji harus menjaga kekompakan, saling bantu, saling jaga dan peduli, terlebih tagline pelaksanaan haji tahun ini yakni Haji Ramah lansia.

Kepala Bidang Penyelenggara Haji dan Umrah (PHU) Kanwil Kemenag Sulsel H. Ikbal Ismail selaku pembawa Materi initi membeberkan proses dan tekhnis pelaksanaan haji tahun 2023 secara gamblang dihadapan seluruh Jemaah haji Bantaeng mulai saat persiapan, Jemaah haji masih berada di tanah Air, Masuk asrama haji, Berangkat ke Tanah Suci, proses pelaksanaan Ibadah Haji sampai kemudian Kembali ketanah Air.

“Disinilah pentingnya Manasik, maka Ikuti dan patuhi dengan sempurna manasik haji dari utamanya dari Kemenag dan Kesehatan, dan ikuti setiap arahan petugas, Insya Allah, kita semua akan selamat, sukses dan lancar dalam pelaksanaan Ibadah Rukun Islam yang kelima ini, dan memperoleh predikat haji yang Mabrur. (Wrd)

  • Bagikan