LAPORAN : FITRIANI SALWAR
Namanya Bustan, ia adalah seorang Kepala Desa Tamaona, Kecamatan Kindang, Kabupaten Bulukumba. Ia sudah cukup familiar di jajaran Pemerintah Kabupaten Bulukumba, lebih tepatnya di lingkup pemerintahan desa.
Bagi dia menjadi seorang kepala desa adalah tanggung jawab besar yang harus dijalankan dengan sepenuh hati dan bijaksana.
Bustan bercerita bahwa menjadi seorang kepala desa tidak pernah ada dalam pikirannya. Namun karena dorongan warga yang menginginkan dirinya menjadi seorang kepala desa, ia pun akhirnya mencalonkan diri.
"Saya maju jadi calon kepala desa karena desakan warga, mereka menginginkan saya menjadi kepala desa," katanya.
Tidak sampai disitu saja, dengan permintaan warga, iapun akhirnya bertekad mendaftarkan diri, dengan niat semata untuk mengabdikan diri untuk warga Tamaona.
"Berkat niat tulus dan dukungam warga sayapun terpilih di periode pertama saya di tahun 2015 lalu," jelasnya.
Saat periode pertamanya berakhir, Bustan pun saat itu tidak berpikir untuk tidak lagi menjadi seorang kepala desa, tetapi berniat melanjutkan usahanya yang lain.
Tetapi, lagi-lagi sebagian besar warga Tamaona masih menginginkan dirinya dan memintanya untuk bertarung kembali di Pilkades tahun 2020 lalu.
Sebagai bentuk dukungan warga terhadap dirinya, sebut saja pada proses pendaftaran calon kepala desa, ratusan warga mengantarnya datang ke tempat pendaftaran.
"Warga meminta saya untuk melanjutkan pembangunan, mereka berkata bahwa saya boleh berhenti jadi Kades saat pembangunan Desa Tamaona sudah rampung," tuturnya.
Pria kelahiran 17 September 1967 ini, juga dikenal sebagai sosok kepala desa yang ramah, berdedikasi penuh untuk warga.
Selama kepemimpinannya, Desa Tamaona telah mengalami banyak perubahan, hal ini dibuktikan dengan status Desa Tamaona yang awalnya desa tertinggal kini telah menjadi desa yang maju.
Sebelum menjadi kepala desa, Bustan berprofesi sebagai pengusaha yang bergerak dibidang penjualan hasil bumi dan juga sebagai petani. (ria/has/***)
