Pj Gubernur: Jangan Biarkan Lahan Kosong

  • Bagikan

BULUKUMBA, RADARSELATAN.FAJAR.CO.ID -- Penjabat Gubernur Sulsel, Bahtiar Baharuddin dan Bupati Bulukumba, Andi Muchtar Ali Yusuf, memulai program ketahanan pangan Penanaman Bibit Nangka Madu. Penanaman ini dilakukan secara simbolis dengan 40 bibit pohon di lahan milik warga di Kelurahan Lemo-lemo, Kecamatan Bonto Bahari, Kabupaten Bulukumba, Jumat 24 November 2023.

Bahtiar Baharuddin menyampaikan apresiasi kepada bupati Bulukumba yang telah memberikan contoh serta mengedukasi masyarakatnya untuk menanam tanaman buah produktif. Ini pun akan diduplikasinya dalam skala provinsi. 

Ia mengungkapkan, di Sulsel masih ada 2 juta hektar lahan terlantar, kosong dan tidak produktif. Selain komoditi pisang dimana maksimal bisa ditanami 500.000 hektar, masih ada 1,5 juta hektar lainnya. 

"Ada lahan-lahan, yang misalnya airnya terbatas, maka saya belajar kepada Bupati Bulukumba cari komoditi atau pohon buah yang tidak memerlukan air dalam jumlah banyak dan relatif bisa bertahan di musim kemarau," paparnya.

Riset kata Bahtiar, menunjukkan komoditi atau pohon-pohonan yang tidak memerlukan air dalam jumlah banyak dan bisa relatif bertahan di musim kemarau adalah buah yang memiliki getah banyak. Seperti nangka.

"Itu namanya nangka, kita cari yang jumlah buah banyak dan produktif serta nilai ekonomis tinggi. Itulah nangka madu yang sedang kami gerakkan," sebutnya.

Ke depan, lanjut Bahtiar, tahu 2024 mendatang akan ditargetkan ditanam 100.000 pohon di Sulsel, dan memerlukan 1.000 hektar lahan. Untuk bibitnya juga akan dikembangkan termasuk melalui kultur jaringan.

"Mulai kita bergerak sama-sama, jangan biarkan ada lahan kosong di sekitar kita. Mari kita tanami dengan tanaman produktif," imbaunya. 

Sementara itu, Bupati Bulukumba, Andi Muchtar Ali Yusuf, mengatakan budi daya nangka merupakan upaya untuk menjaga ketahanan pangan di Sulsel. Selain itu menjadikan lahan tidak produktif menjadi produktif, agar kehidupan petani secara ekonomi lebih baik.

"Lahan tidak produktif jadi produktif dengan support bibit unggul. Ini yang saya lakukan di Bulukumba. Ini cara mensupport program ketahan pangan pak Glgubernur," kata Andi Utta sapaan akrab bupati Bulukumba.

Lebih jauh Andi Utta menjelaskan, hitungan komersilnya untuk olah jual di UMKM nangka jenis ini, satu buah nangka menghasilkan 20 bungkus dengan harga produk perbungkus 20-40 ribu. Artinya, satu pohon nangka dengan 30 buah bisa menghasilkan sedikitnya Rp12 juta. Ia sendiri telah menanam nangka di lahannya sejak 2014. 

"Ini harus dilakukan secara terus menerus. Saya berharap bagaimana mengganti pohon yang tidak produktif dengan yang produktif seperti ini. Harus kita lakukan supaya ekonomi masyarakat bisa cepat dan UMKM-nya bisa hidup," ujarnya.(rls/man)

  • Bagikan