BULUKUMBA, RADARSELATAN.FAJAR.CO.ID -- Pemerintah Kabupaten Bulukumba melalui Bappelibangda menggelar Seminar Antara Penyusunan Dokumen Revisi Studi Kelayakan dan Rencana Induk Perencanaan Pembangunan Bandar Udara (Bandara) sebagai tahapan yang harus dilakukan dalam pembangunan Bandara di Kecamatan Bontobahari. Seminar Antara dilaksanakan di Pendopo Rujab Bupati Bulukumba, Senin 18 Desember 2023.
Seminar ini menghadirkan tim penyusun dari LP2M Universitas Negeri Makassar, diantaranya Prof. Ir Sakti Adji Sasmita, M. SI., M. ENG. Sc., Ph.D.,IPU., Asean. ENG., ATU sebagai Ahli Teknik Sipil Bandar Udara, Dr. Ir. Qadriathi Dg Bau, ST.,M.Si.,M.Pd.,MT., ATU sebagai Ahli Teknik Sipil Sistem Transportasi sekaligus koordinator penelitian, dan Dr. Ir. Sulaiman A., ST., M.Si sebagai Ahli Penginderaan Jauh.
Andi Mappatunru dari Bappelibangda menyampaikan dasar dari pelaksanaan seminar adalah amanat dari Peraturan Pemerintah RI Nomor 70 Tahun 2001 tentang Kebandar Udaraan. Pada Pasal 19 ayat 1 butir e mengatakan bahwa Pembangunan Bandar Udara dilakukan setelah memenuhi persyaratan kelestarian lingkungan, untuk itu perlunya suatu studi kelayakan.
"Maksud dari penyusunan Revisi Studi Kelayakan dan Rencana Induk Bandara Udara di Bulukumba ini adalah untuk melakukan kajian Ulang mengenai kelayakan embangunan Bandar Udara Umum menjadi Bandar Udara Khusus Wisata Bulukumba," ungkap Unru sapaan akrabnya.
Dikatakan dalam penyusunan ini mempertimbangkan beberapa aspek diantaranya aspek teknis, operasional, sosial, ekonomi dan finansial, kelestarian lingkungan
serta aspek lainnya.
Bupati Bulukumba Andi Muchtar Ali Yusuf yang membuka kegiatan Seminar Antara menyebut jika pihaknya optimis pembangunan bandar udara di Bontobahari dilaksanakan tahun depan. Dia tidak ingin proses pembangunan bandara tersebut mandek di masa pemerintahannya.
"Pembangunan bandara ini harus menjadi program bersama. Kalau dari dulu mau dibangun maka sekarang bandara ini harus dikerja (diwujudkan) bukan dicerita," ungkap Andi Utta sapaan akrabnya.
Agar proses pembangunan bandara berjalan dengan baik, Andi Utta meminta tahapannya dipersiapkan dengan baik dengan memperkuat koordinasi, antar OPD, maupun dengan pemerintah Provinsi dan Pemerintah Pusat.
"Saya menaruh harapan besar proses pembangunan bandara termasuk urusan pembebasan lahan dapat kita selesaikan. Tidak boleh ada yang memanfaatkan proses ini untuk kepentingan pribadi utamanya pada tahap pembebasan lahan," kata Andi Utta mengingatkan dan memberikan contoh beberapa proyek pembebasan lahan yang diproses hukum karena bermasalah.
Olehnya bupati berlatar pengusaha ini mewanti wanti pihak yang terlibat seperti camat lurah dan kepala desa untuk tidak melakukan penyimpangan dalam proses pembebasan lahan bandara.
Keberadaan bandara, lanjutnya akan meningkatkan jumlah kunjungan dan pengunjung bisa berlama lama di Bulukumba karena jarak tempuh perjalanan lebih singkat.
Pemerintah Provinsi juga katanya memberikan dukungan penuh untuk pembangunan bandara yang bisa menopang aksesibilitas destinasi wisata Bulukumba dan Selayar.
"Kita semua harus mengedepankan kepentingan umum atau kepentingan Bulukumba, makanya kita harus selesaikan dengan koordinasi yang baik antar instansi maupun dengan para stakeholder.
Dr. Ir. Qadriathi menyampaikan tahapan ini adalah seminar Antara dan akan ada seminar akhir setelah tim turun lebih jauh melakukan kajian.
"Ini suatu kehormatan bagi kami karena telah ditunjuk sebagai tim kajian untuk pembangunan bandara ini. Tim akan all out untuk menyelesaikannya," bebernya saat memberikan pengantar.
Menurutnya rencana Runway bandara memiliki panjang panjang 1.800 meter dengan lebar 30 meter.
"Yang penting kalo sudah terbangun kita bisa minta pemerintah pusat melakukan pengembangan bandara sehingga bisa pesawat pesawat yang lebih besar bisa masuk," ungkap perempuan asal Bulukumba ini.
Sementara itu Prof Sakti mengungkapkan bahwa fasilitas bandara akan mendorong pertumbuhan ekonomi daerah. Juga meningkat konektifitas
berbagai destinasi wisata termasuk destinasi wisata di daerah sekitar Bulukumba. Dikatakan bahwa segala sesuatu yang baru pasti ada tantangannya. Namun kita termotivasi dan ingin melihat ada bandara wisata di Bulukumba.
"Kita optimis studi ini menghasil produk yang terbaik, sehingga pembangunannya bisa dimulai akhir tahun 2024," imbuhnya
Kegiatan Seminar Antara menghadirkan Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan,
Dinas Perhubungan, Perkimtan & otoritas bandara, Pemerintah Kabupaten Bulukumba, para OPD, Camat dan Kepala Desa yang terkait. Juga hadir instansi Vertikal yaitu Badan Pertanahan Nasional.(rls)