Terekam Video Sebut Bupati Lalu Lontarkan Umpatan, Adi Mappasulle Mengelak

  • Bagikan
Tangkapan layar video viral Andi Baso Ryadi Mappasulle saat melontarkan umpatan, Minggu, 2 Juni 2024.

BULUKUMBA, RADARSELATAN.FAJAR.CO.ID -- Pengguna sosial media Bulukumba dihebohkan dengan beredarnya video amatir yang merekam salah seorang politisi senior Andi Baso Ryadi Mappasulle melontarkan kata-kata umpatan yang dianggap tidak pantas.

Dalam video berdurasi 26,5 detik yang beredar di grup Whatshapp itu menggambarkan kondisi luapan air di Jalan Poros Bulukumba-Sinjai, Jalan Kusuma Bangsa, Kelurahan Caile, Kecamatan Ujungbulu, Kabupaten Bulukumba pada Minggu, 2 Juni 2024, sore.

Di awal video terdengar suara seseorang mengatakan "Pemerintah Lemah", diduga suara itu berasal dari orang yang merekam video.

Dalam video juga terlihat beberapa orang sedang berdiri di tepi jalanan, juga terlihat kendaraan yang sedang melintas meski kondisi jalan tergenang air.

Andi Baso Ryadi Mappasulle salah satu yang terlihat berdiri di sana dengan gaya bertolak pinggang. Tidak lama kemudian lewat dua orang masing-masing mengendarai sepeda motor.

Memudian Andi Baso Ryadi Mappasulle atau yang akrab disapa Andi Adi itu meneriaki pemotor dengan kalimat "Podangngi bupati mu iye, iya nasessa kero laleng. Tela** ro (beritahu itu bupatimu, saya yang tersiksa di dalam sana. Umpatan dalam berbahasa bugis, red)." Perkataannya itu hanya dibalas dengan gelak tawa dari pemotor yang melintas tersebut.

Setelah ditelusuri, pemotor yang diteriki oleh Andi Adi itu salah satunya adalah Firman Gani yang juga adalah salah satu aktivis di Kabupaten Bulukumba.

Firman yang dikonfirmasi RADARSELATAN.FAJAR.CO.ID membenarkan bahwa Andi Adi meneriakinya dan sempat mengucapkan kata-kata kasar.

"Iya memang dia berkata kasar, entah ditujukan kepada siapa tapi yang jelas sebelum itu dia bilang ke saya untuk sampaikan ke pak Bupati soal keresahannya," kata Firman.

Firman menyesalkan perkataan kasar yang keluar dari mulut Andi Adi, menurutnya itu tidak pantas diucapkan oleh seorang politisi senior yang juga telah dianggap sebagai tokoh masyarakat di Kabupaten Bulukumba.

"Tapi begitulah adanya, tentu apa yang dilakukan menunjukkan kualitasnya. Terus terang saya kecewa karena ternyata yang selama ini saya salah menggapnya sebagai tokoh," sesal Firman.

Salah satu tokoh pemuda di Kabupaten Bulukumba, Andi Ardyansyah Adnan Manaf, juga menyayangkan ucapan dari Andi Adi.

"Saya ini sebetulnya berkawan dengan Adi, tapi saya kecewa dengan apa yang dia bilang, ini telah memancing kegaduhan," kesal pria yang akrab disapa Andi Didi itu.

Menurut Andi Didi, apa yang disampaikan oleh Andi Adi bukanlah sebagai kritikan, melainkan sudah merupakan hujatan yang tidak seharusnya keluar dari mulut seorang mantan Caleg DPD RI.

Sementara itu, Andi Adi yang dikonfirmasi RADARSELATAN.FAJAR.CO.ID mengatakan bahwa kemarahannya hingga melontarkan kata umpatan merupakan bentuk keresahan atas banjir yang melanda perumahannya.

Namun menurutnya umpatan itu bukan kepada Pak Bupati Bulukumba, tapi ia tujukan kepada pengelola pembangunan toko Sejahtera yang dianggapnya sebagai pemicu banjir.

"Yang saya marah itu penjaga di situ di Sejahtera, saya kasih tahu baik-baik dia malah menantang, kita pergi lihat rumah di sekitar tempatku tinggal. Banjir akibat bangunan Sejahtera yang mempersempit mengalirnya air," ungkapnya.

Andi Adi menceritakan bahwa saat dirinya bersama Lingkungan Cendana serta beberapa penduduk sekitar berdebat dengan pihak Toko Sejahtera, lewat dua orang yang dikenalnya salah satunya Firman Gani yang ia tertariki.

"Beri tahu bupati mu itu, Nasiksaki ini sambil menunjuk ke arah bangunan sejahtera, dan pihak Sejahtera yang saya umpati," urainya.

Sementara Dominggus selaku pihak Toko Sejahtera membantah bahwa genangan air yang terjadi itu disebabkan oleh keberadaan tokonya.

"Tadi pihak DLHK, pemerintah setempat, bersama warga datang melihat langsung. Ternyata genangan itu bukan karena ada toko kami, tapi ada sumbatan di saluran air," kata Dominggus.

Dia juga mengungkapkan bahwa sampai saat ini tidak ada warga sekitar yang keberatan dengan keberadaan toko Sejahtera.

"Justru warga sekitar mendukung kami, karena memang katanya sebelum ada toko ini di sana sering terjadi genangan," tukasnya.****

  • Bagikan