BULUKUMBA, RADARSELATAN.FAJAR.CO.ID -- Pemerintah Kabupaten Bulukumba merespons keluhan masyarakat terkait abrasi yang melanda kawasan Cappa Gusung, Lingkungan Sapulohe, Kelurahan Sapulohe, Kecamatan Bontobahari.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Bulukumba, Andi Zulkifli Indrajaya, mengungkapkan bahwa pihaknya telah mengirim tim teknis bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) untuk meninjau lokasi abrasi.
"Tim teknis dari Dinas PUTR dan BPBD sudah turun ke lokasi untuk melakukan survei," ujar Andi Zulkifli saat dikonfirmasi RADARSELATAN.FAJAR.CO.ID pada Sabtu, 21 Desember 2024.
Andi Kifli menjelaskan survei tersebut dilakukan untuk menghitung kebutuhan anggaran pembangunan tanggul di sepanjang kawasan terdampak abrasi.
Dari hasil survei awal, Andi Kifli mengungkapkan bahwa pembangunan tanggul membutuhkan anggaran sebesar Rp22 miliar, namun itu merupakan kewenangan pemerintah pusat untuk menangani.
"Karena lokasi tersebut adalah kewenangan pusat, maka kami ajukan (anggaran) ke kementrian PUPR untuk penanganannya," imbuhnya.
Abrasi yang telah berlangsung bertahun-tahun di wilayah ini telah mengikis sepanjang 850 meter garis pantai, mengakibatkan kerusakan parah pada sedikitnya 18 rumah warga.
Selain itu, sebanyak 78 rumah lainnya kini berada dalam kondisi terancam akibat abrasi yang semakin meluas.
Warga setempat berharap agar pihak terkait segera mengambil langkah nyata untuk mengatasi abrasi, sebelum kerusakan semakin meluas dan mengancam lebih banyak rumah.
Langkah Pemkab Bulukumba melalui pengajuan anggaran ke pemerintah pusat diharapkan menjadi solusi untuk mengatasi masalah abrasi yang terus menghantui warga pesisir.****