Polisi Kantongi Nama-nama Diduga Terlibat Pengeroyokan Ketua Apdesi Bulukumba

  • Bagikan
Pihak Polres Bulukumba menerima sejumlah kepala desa dan aktivis di Ruang Gelar Polres Bulukumba, Senin, 10 Maret 2025

BULUKUMBA, RADARSELATAN.FAJAR.CO.ID -- Kasat Reskrim Polres Bulukumba, AKP Aris Satrio, mengungkapkan bahwa pihaknya telah mengantongi sejumlah nama yang diduga sebagai pelaku pengeroyokan terhadap Ketua Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (Apdesi) Bulukumba.

Hal ini disampaikan AKP Aris dalam pertemuan dengan sejumlah kepala desa dan aktivis di ruang gelar Polres Bulukumba, Senin, 10 Maret 2025.

Dalam pertemuan tersebut, mereka mendesak agar kepolisian segera mengusut kasus tersebut dan mengamankan para pelaku.

Menanggapi desakan tersebut, AKP Aris menegaskan bahwa pihaknya telah bekerja sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP) yang berlaku dan memastikan kasus ini akan dituntaskan.

"Semua ada SOP-nya, kita juga tidak bisa asal tangkap, dan saya jamin kasus ini akan kita tuntaskan," kata AKP Aris di hadapan para kepala desa dan aktivis.

AKP Aris juga menjelaskan alasan mengapa pihaknya tidak langsung melakukan penangkapan saat kejadian berlangsung. Menurutnya, hal itu dilakukan untuk menghindari potensi kerusuhan yang lebih besar.

"Ada beberapa orang bawa badik saat kejadian. Kalau saat itu juga langsung kita amankan, jangan sampai terjadi hal yang tidak diinginkan. Kami menghindari potensi kerusuhan yang lebih parah," jelasnya.

Sementara itu, aktivis Sam Prakoso yang turut hadir dalam pertemuan tersebut meminta agar Polres Bulukumba segera mengamankan para pelaku.

Menurutnya, tindakan cepat dari kepolisian juga diperlukan untuk mencegah konflik horizontal di masyarakat.

"Polisi adalah representasi negara. Tidak boleh kalah atau takut dengan kejahatan," tegas Sam.

Kasus pengeroyokan ini menjadi perhatian publik, terutama di kalangan pemerintahan desa. Polres Bulukumba memastikan akan menindaklanjuti kasus ini sesuai prosedur hukum yang berlaku.

Sebelumnya, Ketua Apdesi Bulukumba, Rais Abdul Salam, melaporkan lelaki bernama Sabil (berteman) ke Polres Bulukumba atas dugaan pengeroyokan yang dialaminya.

Rais, yang juga merupakan Kepala Desa Bontobulaeng itu, menjadi korban pengeroyokan saat menghadiri pembukaan segel Kantor Desa Benteng Malewang.

Kehadirannya di lokasi justru memicu kemarahan sekelompok warga yang sebelumnya melakukan penyegelan kantor desa tersebut.

Sebelum insiden terjadi, nama Aplus sapaan Rais, memang beberapa kali diteriaki oleh warga yang menolak kehadirannya.

Saat ia berjalan keluar dari gerbang kantor desa mengikuti rombongan Bupati Bulukumba, Andi Muchtar Ali Yusuf, situasi mendadak ricuh.

Meskipun pihak kepolisian dan Satpol-PP telah melakukan pengawalan, Aplus tatap dikeroyok oleh sejumlah warga. Akibat kejadian itu, bajunya robek dan ia mengaku menerima beberapa pukulan di bagian kepala.****

  • Bagikan