Orang Tua Protes, Sekolah Tolak Siswa karena Belum Divaksin

  • Bagikan

BULUKUMBA, RADARSELATAN.CO.ID — Salah seorang orang tua siswa mempersoalkan kebijakan sekolah yang tidak membolehkan siswa belajar tatap muka karena belum divaksin.

Warga Kecamatan Bulukumpa, Hasanuddin Hamid mencurahkan isi hatinya di sosial media miliknya. Ia mengaku dilema atas kebijakan pemerintah yang tidak membolehkan siswa mengikuti Pembelajaran Tatap Muka (PTM) sebelum divaksin.

Hasanuddin mengungkapkan bahwa anaknya sekarang duduk di kelas tiga Sekolah Menengah Atas (SMA), pihak sekolah tidak membiarkan anaknya mengikuti PTM.

Bukannya tidak mau divaksin, tetapi sang anak menurut Hamid menderita penyakit yang membuatnya tidak cocok untuk divaksin.

“Anak saya adalah Penderita Syndrom Nefrotik Lupus. Penyakit ini akan diderita seumur hidupnya karena belum ditemukan obat yang bisa menyembuhkannya hingga saat ini,” kata Hasanuddin Hamid, Rabu, 5 Januari 2022.

Di beberapa tempat pelaksanaan vaksin, kata Hasanuddin, anaknya sudah mengantri untuk ikut vaksin namun hasil skrining tetap tidak membolehkan anaknya untuk divaksin.

Meski anaknya telah memiliki keterangan tidak bisa divaksin dari dokter puskesmas, namun pihak sekolah masih tetap tidak membiarkannya ikut sekolah tatap muka.

“Persoalannya kemudian adalah sekolah tidak membolehkan anak saya untuk ikut pembalajaran tatap muka dengan dalih menjalankan aturan,” ujarnya.

Hasanuddin mengatakan bahwa bukannya dirinya tidak taat terhadap protokol kesehatan namun ia meminta kebijakan pihak sekolah agar memberikan kesempatan kepada anaknya untuk mendapatkan pembelajaran tatap muka, mengingat anaknya sudah kelas 3 dan sebentar lagi akan memasuki masa ujian akhir.

“Jika mengacu pada aturan Herd immunity, di mana Bulukumba oleh data Disdukcapil, jumlah penduduknya yang telah melakukan vaksin sudah mencapai 70 persen. Artinya herd immunity (kekebalan kelompok) telah terbentuk,” tukasnya.

Belum ada keterangan dari pihak sekolah terkait, tetapi Kepala Cabang Dinas Pendidikan Sulawesi Selatan di Bulukumba, Haris menilai jika seharusnya pihak sekolah memberikan kebijakan apalagi siswa terkait telah memiliki keterangan tidak bisa vaksin.

“Nanti saya konfirmasi ke pihak sekolahnya. Yang jelas jangan dirugikan orang (siswa) seperti itu,” singkat Haris, saat dikonfirmasi RADARSELATAN.FAJAR.CO.ID via panggilan telepon. ***

REPORTER: BASO MAREWA

  • Bagikan

Exit mobile version