MAROS, RADARSELATAN.FAJAR.CO.ID -- Prof Zakir Sabara HW menitikkan air mata saat bertemu dan berdialog dengan 70 santri penghafal Alquran di Pondok Pesantren Ummul Quro Hidayatullah di Dusun Arra, Desa Pucak Kecamatan Tompobulu Kabupaten Maros, Jumat 22 Juli 2022.
Kedatangan Prof Zakir bersama istrinya Purnamasari tak disangka-sangka oleh para santri. Tepat saat azan Ashar berkumandang. Selain menyempatkan salat ashar berjamaah di masjid pondok bersama para pembina Pondok Pesantren dan Kepala STAI Al Bayan Makassar Dr Irfan Yahya, Prof Zakir juga didapuk untuk memberikan motivasi dan inspirasi kepada para santri.
"Masya Allah ini benar-benar qadarullah saya bisa sampai di sini. Walaupun saya sudah profesor, sungguh saya merasa kecil saat berada di sini bersama anak-anakku para santri penghafal Alquran," kata Zakir.
Zakir mengaku terharu dan sempat meneteskan air mata saat salat berjamaah dengan para santri. "Saya percaya tidak ada kesuksesan yang dicapai berangkat dari kesenangan. Kesenangan dunia harus kita tinggalkan untuk bisa menjadi orang yang sukses. Kami dulu ini menderita di kampus," katanya. Makanya Zakir berpesan agar para santri bisa menikmati belajar di pondok pesantren demi tujuan yang mulia.
Zakir juga mengungkapkan keinginannya untuk terus belajar mengaji. "Mudah-mudahan kita ditakdirkan saya juga bisa tinggal di sini. Saya benar-benar ingin belajar mengaji," ungkapnya.
Menjadi seorang penghafal Alquran kata Zakir merupakan sebuah pintu masuk yang dimuliakan untuk bisa berkarier apa saja di masa depan. "Anak-anakku semua di sini bisa menjadi apa saja. Menjadi dokter, menjadi profesor, insinyur, apapun. Segalanya insya Allah akan dimudahkan jika kita terus berdoa meminta kepada Allah," katanya.
Usai memberikan motivasi kepada para santri, Zakir mendatangi satu per satu santri dan memeluk mereka. Para santri pun berebut memberi salam dan mendoakan Zakir sekeluarga serta sahabat-sahabatnya dari Komunitas Unit Penerbitan dan Penulisan Mahasiswa (UPPM) UMI yang hadir di Ummul Quro. (nad)
