Sensasi Kereta Cepat Madinah-Makkah Hanya 2,5 Jam

  • Bagikan
Sebagian rombongan Time Travel yang menggunakan kereta cepat dari Madinah ke Makkah. Tampak Andi Herfida Attas (Ketua Dekranasda Bulukumba) dan Misbawati A. Wawo.

• Catatan Perjalanan Umrah Bersama Time Travel (2)


RADARSELATAN.FAJAR.CO.ID -- Umrah kali ini menjadi lebih berkesan karena bisa merasakan sensasi kereta cepat Haramain Highspeed Railway (HHR) dari Kota Madinah ke kota suci Makkah. Kalau biasanya perjalanan dengan bus dari Madinah ke Makkah ditempuh selama 5 jam, kini dengan HHR jarak tempuh jauh lebih singkat. Hanya 2,5 jam kurang lebih.

Laporan: Sunarti Sain

Pilihan menggunakan kereta cepat biasanya sudah ditawarkan sebelum kita berangkat ke tanah suci. Pihak travel akan menanyakan apakah kita ingin menggunakan bus dari Madinah ke Makkah atau memilih transportasi terbaru dan tercepat;Haramain Highspeed Railway atau dikenal dengan kereta cepat. Tentu ada biaya tambahan yang harus dikeluarkan jika memilih kereta cepat. Saat ini tersedia dua kelas yakni kelas bisnis dan kelas ekonomi.


Bersama sebagian rombongan, penulis memesan kelas bisnis. Selain mempersingkat perjalanan agar tidak terlalu lelah karena kami langsung mengambil Miqot untuk berniat umrah di Masjid Bir Ali, Madinah, kami juga ingin merasakan sensasi menaiki kereta cepat milik Saudi. Biaya satu kali jalan (one way) Rp 2 juta. Harganya bisa jauh lebih murah jika memesan kelas ekonomi. Harga yang sepadan dengan kenyamanan dan jarak tempuh yang lebih singkat menuju Makkah.


Dan perlu diperhatikan adalah waktu keberangkatan kereta benar-benar on time. Jadi jangan datang terlambat karena pasti akan ketinggalan kereta.


Kemewahan sudah terasa saat kami tiba di Stasiun Kereta di Madinah. Interior stasiun yang futuristic menunjukkan Arab Saudi yang modern dan canggih. Hampir semua sudut sangat menarik untuk menjadi spot foto yang instragramable.


Tidak perlu menunggu lama, selang beberapa menit duduk di kursi, kereta pun mulai bergerak. HHR berjalan dengan kecepatan 300 km per jam dengan rel listrik. Teknologi ini telah dirancang untuk menangani suhu hinggal 50 derajat celcius, suhu maksimum di Arab Saudi.
Saya duduk di kursi 78 pintu 023. Tepat di sebelah jendela.

Seat tunggal hingga saya leluasa mengexplore beberapa bagian kereta. Di kelas bisnis kursi yang dilapisi kulit berwarna cokelat muda itu terasa empuk. Ada layar kecil di setiap sandaran kursi untuk mendengarkan lagu atau nonton film. Di sisi sebelah kanan kursi ada kotak kecil tempat charge handphone dan laptop. Ada juga tempat penyimpanan barang bawaaan. Bahkan di setiap gerbong ada toilet yang bersih dan wangi.


Selama perjalanan jangan takut kelaparan. Sebab pramusaji dengan sigap mengantarkan snack box yang berisi aneka roti dan cake yang lezat. Setiap penumpang juga akan ditawari kopi.
Sepanjang perjalanan, pemandangan gurun pasir khas Timur Tengah akan kita saksikan dari balik jendela. Membuat hati terus berucap Alhamdulillah. Betapa kita bisa melihat dari dekat indahnya jejeran gunung batu yang kokoh berdiri dan hamparan gurun yang tak putus-putus. Meski pemandangan tak hijau tapi keindahannya tetap memukau.


Karena gerbong yang saya tempati tidak terlalu penuh, saya bisa berpindah tempat duduk untuk menikmati pemandangan dari arah yang berbeda.


Berangkat dari Madinah Pukul 16.30 Waktu Arab Saudi, kereta tak terasa tiba di Kota Suci Makkah pukul 18.55. Sungguh puas rasanya bisa menikmati kereta cepat dengan bonus pemandangan yang luar biasa. Kini tiba saatnya bersiap untuk melaksanakan umrah dengan melakukan tawaf di depan Kakbah, sai di Safa-Marwah dan bertahalallul. Labbaik Allahumma Labbaik. (**)

  • Bagikan