Pemuda Disabilitas Ditemukan Tewas Tergantung, Diduga Bunuh Diri Karena Patah Hati

  • Bagikan
Ilustrasi (jpnn.com)

BULUKUMBA, RADARSELATAN.FAJAR.CO.ID -- Kabupaten Bulukumba diguncang berita tragis dengan ditemukannya seorang pemuda bernama Anas Pranata, berusia 27 tahun, tewas dalam kondisi tergantung di dalam rumahnya. Anas, yang seorang difabel tuli, diduga tewas karena tindakan bunuh diri.

Peristiwa yang mengguncang banyak orang ini terjadi pada Minggu, 15 Oktober 2023, di Batu Lappae, Kelurahan Jalanjang, Kabupaten Bulukumba.

Ita Mufrita, teman korban sekaligus juru bicara bahasa isyarat, menyampaikan Anas ditemukan tewas diduga bunuh diri saat sedang melakukan panggilan video dengan pacarnya.

Menurut Ita, berdasarkan keterangan dari adik korban, Anas seringkali bertengkar dengan pacarnya yang tinggal di Serang, Banten. Setiap pertengkaran, Anas tampaknya merasa sangat terluka.

"Setiap kali habis bertengkar (dengan pacarnya) Anas selalu menyakiti dirinya," Ita menceritakan apa yang diungkapkan oleh adik korban saat dikonfirmasi pada Rabu, 18 Oktober 2023.

Sebelum peristiwa tragis ini, Ita mengungkapkan bahwa Anas bahkan sebelumnya telah melakukan tindakan berbahaya, salah satunya dengan menjatuhkan diri bersama motor yang dikendarainya ke dalam jurang di dekat rumahnya.

Dan tiba pada Minggu, 15 Oktober 2023, tengah malam, Anas ditemukan tewas tergantung di dalam kamar. Saat itu, ia sedang melakukan panggilan video dengan seorang perempuan yang diduga merupakan kekasih yang telah menyakiti hatinya.

Ita mengenang, saat masih hidup, Anas dikenal sebagai pribadi yang ceria dan suka bercanda saat berkumpul dengan teman-teman.

Selain itu, ia adalah sosok yang senang membantu teman-teman dan bekerja keras. Selama ini, Anas aktif dalam gerakan sosial pemberdayaan disabilitas di Kabupaten Bulukumba.

Insiden tragis ini menyisakan kesedihan yang mendalam bagi keluarga dan teman-teman Anas. Bunuh diri, dalam segala keadaan, selalu merupakan pilihan yang tidak tepat dalam menyelesaikan masalah.

Semoga Anas Pranata dapat beristirahat dalam kedamaian, dan kiranya kita semua bisa menjadikan insiden ini sebagai pengingat akan pentingnya menjalin kasih sayang, dukungan, dan komunikasi dalam menjalani kehidupan. ***

  • Bagikan