Tas dari Anyaman Lontar Bulukumba Dipamerkan di Pameran Kriyanusa

  • Bagikan
Ketua Dekranasda Kabupaten Bulukumba Andi Herfida Attas bersama Sekretaris Dekranasda Bulukumba Hamrina A. Muri dan pengurus Dekranasda Bulukumba di acara Pameran Kriyanusa di Jakarta.

JAKARTA, RADARSELATAN.FAJAR.CO.ID -- Dekranasda Kabupaten Bulukumba membawa tas dari anyaman daun lontar untuk dipamerkan pada Pameran Kerajinan Nusantara (Kriyanusa) Tahun 2022, Rabu 21 September sampai Minggu 25 September 2022. Pameran Kriyanusa yang diikuti seluruh provinsi di Indonesia dibuka langsung oleh Ibu Negara Iriana Joko Widodo di Jakarta Convention Center. Turut hadir Ketua Dekranasda Kabupaten Bulukumba Andi Herfida Attas yang membawa perajin dari Bulukumba dan memamerkan tas anyaman dari daun lontar kombinasi tenun dan ecoprint. "Produk kerajinan yang kami bawa ke Jakarta sudah dikurasi terlebih dahulu. Ini kesempatan bagi Bulukumba memamerkan produknya pada stand Provinsi Sulsel. Insya Allah dengan pendampingan dan pembinaan dari Dekranasda Bulukumba produk-produk kerajinan kita bisa mendunia," kata Andi Herfida.

Setelah dua tahun vakum, pameran yang kali ini mengangkat tema “Semangat Bertahan Perajin Berdaya Saing” berlangsung meriah.

Iriana Joko Widodo membuka acara tersebut didampingi oleh Ketua Umum Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) yang juga Ibu Kerajinan Nasional Wury Ma'ruf Amin.

Dalam sambutannya, Wury mengatakan bahwa pameran ini sebagai salah satu perwujudan dari produk-produk kriya buatan dalam negeri yang memiliki aspek budaya untuk dapat diperlihatkan dan diapresiasi oleh masyarakat luas, serta harus dikembangkan lebih lanjut sebagai komoditas industri yang memiliki daya saing dan bernilai ekonomi tinggi. Ia pun berharap para perajin pantang menyerah dan terus semangat dalam meningkatkan daya saing produk kerajinan nusantara, meski masih dalam kondisi pandemi Covid-19. "Para perajin atau pelaku industri kerajinan harus tetap semangat, kreatif berinovasi, dan terus meningkatkan daya saing produknya agar mampu bertahan di masa pandemi," ujar Wury. Baca juga: Produk Kerajinan Rotan UMKM Gresik Diminati Pasar Jepang Melalui pameran ini, ia juga berharap para peserta dapat mempromosikan karyanya secara aktif. Menurutnya, produk kriya Indonesia dapat diterima, tidak hanya di pasar domestik tetapi juga di pasar global karena dinilai memiliki daya saing yang sangat tinggi. "Saya berharap melalui Pameran Kriyanusa ini para peserta pameran dapat mempromosikan karyanya secara aktif, agar hasil kreasinya dapat makin dikenal dan dinantikan masyarakat pecinta kriya Indonesia," ungkap Ibu Wury.

Ketua Pameran Kriyanusa 2022 Elizabeth Thohir menyatakan bahwa tujuan utama dari Pameran Kriyanusa 2022 adalah untuk membantu pemasaran produk-produk binaan Dekranas. Pameran ini memberikan ruang bagi industri kerajinan Nusantara untuk terus berupaya memunculkan kreativitas dan inovasi dalam rangka meningkatkan kinerja usahanya serta menampilkan produk unggulannya. Baca juga: Sulap Limbah Jagung jadi Produk Kerajinan, Pemuda Ini Dapat Hadiah dari Sandiaga Uno “Industri kerajinan merupakan salah satu sektor yang mampu beradaptasi dan berinovasi di tengah dampak pandemi Covid-19 sehingga dapat bertahan, bahkan mendukung pemulihan ekonomi nasional (PEN)” imbuhnya. Pameran Kriyanusa 2022 menampilkan produk kerajinan dengan kualitas yang semakin baik, sehingga produk kerajinan Indonesia kian dikenal dunia. “Pameran ini bagus sekali sebagai upaya mendorong produk-produk kerajinan Indonesia semakin mendunia,” ungkap Sekretaris Jenderal Dekranas sekaligus Direktur Jenderal Industri Kecil Menengah dan Aneka Kementerian Perindustrian Reni Yanita.

Berdasarkan data Kementerian Perindustrian, subsektor industri kerajinan mampu melakukan ekspor dengan nilai 916 juta dollar AS pada tahun 2021, yang mengalami kenaikan sebesar 10,49 persen dibandingkan nilai ekspor tahun 2020 yang mencapai 829 juta dollar AS. Selain itu, dari data Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, sumbangan subsektor kerajinan terhadap PDB nasional tahun 2020 mencapai Rp 166,13 triliun dengan jumlah orang yang bekerja di subsektor kerajinan sebanyak kurang lebih 3,9 juta orang. Oleh karena itu, lanjut Reni, sebagai negara yang memiliki keragaman suku bangsa, adat istiadat, seni budaya, dan bahasa, Indonesia dinilai memiliki potensi untuk melahirkan berbagai seni kriya atau kerajinan yang khas dan berkualitas. (nad)


  • Bagikan