Ojek Pinisi Berdayakan Mahasiswa, Tak Ada Pungutan Biaya Admin

  • Bagikan
Rudy Toto owner dan pendiri Ojek Pinisi bersama Pemred Radar Selatan, Sunarti Sain.

BULUKUMBA, RADARSELATAN.FAJAR.CO.ID -- Ojek online di Bulukumba semakin marak. Salah satu yang eksis dan memiliki driver lebih dari 100 orang adalah Ojek Pinisi. Menariknya karena Ojek Pinisi tidak memungut biaya admin. Semua jasa layanan diberikan full kepada para driver.

Hal ini diungkapkan Rudy Toto, pendiri dan owner Ojek Pinisi kepada RADARSELATAN.FAJAR.CO.ID, Senin 23 Januari 2023. Menurut Rudy, saat ini jasa layanan di aplikasi Ojek Pinisi untuk pengantaran dalam kota hanya Rp5.000. "Kami tidak memungut biaya admin, semua jasa layanan menjadi hak para driver," ujar alumni UIN Alauddin Makassar ini.

Aplikasi Ojek Pinisi di Play Store juga makin diminati masyarakat. Meski begitu, Rudy tetap menyediakan admin whatsapp sambil terus melakukan edukasi kepada warga Bulukumba bahwa mendownload aplikasi Ojek Pinisi dan menggunakan berbagai fitur yang ada di dalamnya lebih memudahkan pengguna. "Aplikasi kami sudah mulai dikenal masyarakat Bulukumba. Tapi kami masih menerima layanan via admin whatsapp di nomor 089630303920. Karena sebagian juga ada yang lebih senang memesan driver lewat admin WA. Padahal kalau langsung ke aplikasi sebenarnya lebih efektif dan efisien karena langsung terhubung dengan driver," terang pria kelahiran Kajang ini.

Soal harga layanan yang sepenuhnya diberikan kepada driver disebutkan Rudy sudah diniatkan sejak awal membangun Ojek Pinisi. "Sejak awal kami hadir di Bulukumba memang untuk memberdayakan anak-anak muda yang tidak memiliki pekerjaan. Terutama mahasiswa yang ingin mencari penghasilan tambahan. Alhamdulillah niat itu bisa terwujud dan sekarang driver kami yang ratusan itu memang rata-rata mahasiswa," ungkapnya.

Saat ini driver Ojek Pinisi juga dibekali jaket berwarna hitam dengan brand Ojek Pinisi. Warna hitam memang identik dengan masyarakat Adat Kajang. Termasuk filosofi kerja yang dibangun di Ojek Pinisi. "Kami ingin menampilkan sebuah kolaborasi atau a'lemo sibatu (gotong royong) lewat platform digital ini. Pemuda-pemuda Bulukumba saatnya lebih produktif," tegas Rudy.

Melalui platform digital ini, tidak hanya lahir driver-dirver andal, tapi juga bermunculan banyak pelaku UMKM, pelaku pariwisata bahkan informasi tentang destinasi wisata Kabupaten Bulukumba. (rs)

  • Bagikan