Delapan  Jam Toko Al Fathir Batangase Maros Dilalap Api, Kerugian Diperkirakan Rp50 Miliar

  • Bagikan
Sampai pukul 22.00 Wita Minggu 19 Februari 2023 api masih terlihat menyala di toko Al Fathir, Batangase Maros.

MAROS, RADARSELATAN.FAJAR.CO.ID – Bencana kebakaran melanda Toko Al Fathir, milik  Fahira Arsyad, warga Batangase, Maros, Sulawesi Selatan. Kebakaran terjadi sekitar pukul 15.30 Wita, Minggu 19 Februari 2023. Dan hingga pukul 23.00 wita malam ini, petugas pemadam kebakaran dari Maros dan Makassar masih sibuk melakukan pemadaman sisa api yang masih menyala di bangunan seluas 28 are, di Jalan Poros Maros-Makassar (Batangase), Kelurahan Bontoa, Kecamatan Mandai, Maros.

Tak kurang dari 30 unit mobil pemadam dari Maros, Makassar dan dari Bandara Sultan Hasanuddin, berjibaku memadamkan api selama delapan jam nonstop. Namun, api yang menyala tak kunjung padam hingga menghanguskan seluruh isi toko yang juga Gudang perlengkapan rumah tangga dan plastik.

Kepala Polsek Mandai, AKP Asep Widianto, saat ditemui di lapangan, menyampaikan, kebakaran terjadi sejak sore, pukul 15.30 Wita. Meskipun api masih menyala hingga malam jam 22.00 WITA, petugas pemadam berhasil mencegah agar api tidak menjalar ke rumah-rumah warga di sekitar toko Al Fathir.

“Tidak ada korban yang meninggal dunia, semua karyawan sempat keluar saat kejadian, termasuk pemilik toko Al Fathir yang memang sedang mengikuti taklim di salah satu pesantren,” kata Asep Widianto.

Dikonfirmasi kepada pemilik Toko Al Fathir, Fahira Arsyad (41), yang saat ini mengungsi ke salah satu rumah keluarganya di Maros, mengatakan, kerugian yang dialami akibat kebakaran sekitar Rp50 miliar. Juga, dia mengaku tokonya belum diasuransikan, dan usaha toko yang menjual pecah belah dan aneka plastik itu, dirintisnya bersama suaminya, Dahling, tanpa menggunakan uang bank (kredit).

Pasangan suami istri ini memang dikenal istiqomah dan dermawan. Mereka pantang menggunakan uang bank dalam merintis usahanya. Mereka tidak hanya memiliki toko perlengkapan rumah tangga di Maros, tapi juga membuka toko di Kabupaten Bulukumba dan Kabupaten Gowa.

Selain toko miliknya, habis terbakar, bangunan sarang walet yang sudah saatnya dipanen, juga habis terbakar. Ditaksir kerugian mencapai miliaran.

Seluruh bangunan toko dan isinya dan bangunan sarang walet, yang juga habis terbakar, total kerugian lebih dari Rp50 M,” ujar Fahira Arsyad.

Sementara itu, petugas pemadam kebakaran (Damkar) mengalami kendala air, sebab lokasi pengambilan air di sungai terhalang oleh jalan yang padat dan macet. Sehingga terpaksa, sejumlah mobil Damkar masuk ke dalam kawasan Grand Mall mengambil air di kolam renang Grand Town Hotel.

Dari pantauan, api sudah mulai jinak pada pukul 23.30 Wita, dan petugas pemadam memasuki bangunan untuk memeriksa menjinakkan bibit api yang masih menyala. Masyarakat yang berkumpul di sekitar lokasi kejadian terus menerus mensupport petugas kebakaran yang tampak kelelahan karena sejak sore bekerja memadamkan api.

Petugas pemadam tampak kelelahan dan beberapa petugas damkar dipapah keluar dari lokasi kejadian karena sesak napas. (rs)

  • Bagikan