Nikmatnya Ayam Masak Lelaki Khas Kebun Bersama

  • Bagikan
Ayam Masak Lelaki menu favorit di Kebun Bersama.

BULUKUMBA, RADARSELATAN.FAJAR.CO.ID – Banyak kafe dan rumah makan tersebar di Kabupaten Bulukumba, Provinsi Sulawesi Selatan. Tapi hanya ada satu kedai yang menghadirkan konsep rumah kebun di tepi sungai dan dikelilingi pohon bambu. Namanya Kebun Bersama.

Kalau ke sini, jangan lupa pesan menu Ayam Masak Lelaki! Inilah menu andalan dan khas Kebun Bersama. Dimasak oleh para lelaki yang ada di Kebun Bersama dengan taste yang tentu saja berbeda dan unik. Menariknya, karena semua menu di Kebun Bersama menggunakan bahan-bahan organik. “Ayamnya tentu saja ayam kampung dan bumbu-bumbu semua dari tanaman yang ada di Kebun Bersama,” ujar Muhammad Harisah, pemilik Kebun Bersama.

Awalnya, di lokasi kebun bersama hanya ada satu rumah kayu yang dibangun untuk  tempat kumpul anak-anak muda di Desa Bonto Sunggu, Kecamatan Gantarang, Kabupaten Bulukumba. Jarak Kota Bulukumba dengan  Kebun Bersama di Desa Bonto Sunggu hanya 15 menit menggunakan kendaraan roda dua atau roda empat. Cukup terjangkau bagi siapa saja yang ingin menikmati suasana berbeda yang teduh dan alami.

Awal dibukanya Kebun Bersama penuh dengan tantangan. Muhammad Harisah mengaku resah melihat kampung yang tidak lagi hidup. Anak mudanya sibuk dengan gadget dan bermain game online. Saat pandemi tahun 2020 ia akhirnya memutuskan menetap di Bonto Sunggu meninggalkan semua keramaian Kota Makassar tempatnya menuntut ilmu.

Harisah  memanfaatkan lahan orang tuanya dengan membangun konsep natural space yang diperuntukkan untuk siapa saja yang ingin berkegiatan. “Sebelumnya sungai di sini kotor dan penuh sampah. Bersama RADARSELATAN.FAJAR.CO.ID kita kemudian bikin aksi bersih sungai melibatkan anak muda dan warga sekitar. Alhamdulillah sungai menjadi bersih dan air mengalir dengan baik sampai ke sawah-sawah penduduk,” ujar alumni S2 Komunikasi Unhas ini.

Setelah area Kebun Bersama dibersihkan, pelan-pelan dibangun lah  rumah kayu seadanya. Tepat di tepi sungai ada space untuk meja kursi tempat berdiskusi, minum teh atau kopi dan tukar gagasan. Satu persatu kegiatan dihelat di sini. Mulai dari diskusi soal lingkungan sampai pertunjukan kesenian. Dari kebun yang teduh ini juga lahir berbagai gerakan untuk bumi dan kemanusiaan. Dari masalah degradasi lingkungan sampai persoalan perubahan iklim.

“Semangat dari kehadiran Kebun Bersama ini adalah kebaikan. Kami mencoba mengelaborasi relasi alam dengan manusia dalam ekosistem Kebun Bersama,” tutur Harisah.

Tahun 2022 barulah dimulai membuka kedai sederhana.  “Tahun lalu kita mulai berani membuka kedai dengan menu seadanya. Diawali dengan minuman dari bahan-bahan yang kami tanam sendiri. Ada Teh Rosella, Teh Bunga Telang dan masih banyak lagi,” ujar pemuda kelahiran 24 Desember 1984.

Kini di Kebun Bersama sudah ada menu makanan favorit dan selalu best seller. Namanya Ayam Masak Lelaki. Ayam kampung yang diolah dengan campuran cuka tuak khas Bonto Sunggu. Rasanya unik; asam pedas  dan dijamin bikin tubuh lebih segar.

Menurut Harisah, Ayam Masak Lelaki ini terinspirasi dari masakan para lelaki zaman dulu. “Dulu kalau sekelompok lelaki berkumpul dan minum tuak, mereka biasanya memasak ayam dengan campuran tuak manis yang diolah seadanya. Mereka lalu makan bersama. Makanya saya beri nama Ayam Masak Lelaki,” ujar Harisah sambil tersenyum.

Untuk mencicipi Ayam Masak Lelaki ini, sebaiknya reservasi dan order lebih dulu. Karena ayam kampung yang digunakan tidak selalu tersedia. Ayam Masak Lelaki  ini benar-benar empuk dan gurih. Disajikan dengan nasi panas berwarna kebiruan karena berasnya dicampur dengan bunga telang yang memiliki banyak khasiat penting bagi tubuh. Wadah yang digunakan juga masih sangat tradisional. Belanga yang umurnya puluhan tahun, serta piring kaleng jadul. “Kita di sini memang meminimalkan penggunaan plastik. Jadi selain menjadi tempat nongkrong bebas polusi karena berada di tengah kebun, juga ada edukasi yang dibagi kepada pengunjung,” tandas Harisah. (una)

  • Bagikan