Dadang Mudassir, Warga Bulukumba Korban Ledakan Tungku Smelter Morowali Telah Dimakamkan di Kampung Halaman

  • Bagikan
Dadang Mudassir, korban ledakan tungku smelter di Morowali.

BULUKUMBA, RADARSELATAN.FAJAR.CO.ID -   Jeanzah warga Bulukumba yang menjadi korban ledakan tungku Smelter di Kawasan IMIP Morowali atas nama Dadang Mudassir telah dimakamkan di kampung halamannya, di Desa Bontobulaeng, Kabupaten Bulukumba, Sulsel, Senin 25 Desember 2023.

Kedatagan jenazah disambut tangis keluarga di Kecamatan Bulukumpa, sekitar pukul 12.30 Wita.

Sejumlah kerabat telah berada di rumah duka sejak kabar tewasnya Dadang dalam insiden ledakan tungku Smelter di Morowali.

Keluarga dan kerabat menunggu dan melakukan persiapan penyambutan jenazah almarhum sejak sehari sebelumnya.

Sejumlah kerabat serta tetangga sudah mendirikan tenda di halaman rumah. 

Kepala Desa Bontobulaeng Rais Abdul Salam mengatakan almarhum dikebumikan tak jauh dari rumahnya usai salat Ashar.

"Rencananya jenazah almarhum akan dikebumikan setelah Sholat Ashar, lokasi pemakamannya tidak jauh dari rumah almarhum sendiri," terangnya. 

Kades yang kerap disapa Aplus itu mengaku keluarga korban sudah ikhlas atas musibah yang menimpa kerabatnya itu.

"Almarhum segera dikebumikan keluarga. Ia tiba menggunakan mobil jenazah milik perusahaan dan diantar beberapa kawannya dan pengurus Kerukunan Keluarga Bulukumba yang ada di Morowali," ujar Aplus.

"Iya ada perwakilan dari perusahaan juga datang. Dan ada Pak A. Jusri dari KKB," terang Aplus.

Aplus mengaku atas nama keluarga menyampaikan  terima kasih kepada semua pihak, terutama pihak perusahaan yang bertanggung jawab mengantar jenazah hingga liang kubur.

"Atas nama pemerintah, saya berterima kasih kepada pihak perusahaan karena datang langsung mengantar jenazah hingga pemakaman," Jelasnya.

Dadang Mudassir merupakan satu dari 13 orang tewas dalam insiden ledakan tungku smelter PT Indonesia Tsingshan Stainless Steel (ITSS) di Morowali.

Media Relation Head IMIP Morowali Dedy Kurniawan mengatakan, manajemen PT IMIP juga masih terus melakukan investigasi bersama tim gabungan dari Kementerian, Polda Sulteng, dan pihak IMIP.

Peristiwa ledakan tersebut telah menewaskan 13 orang pekerja baik pekerja pribumi maupun WNA. Tercatat puluhan lainnya luka-luka dan masih mendapatkan perawatan intensif di rumah sakit setempat. (in)

  • Bagikan