Komunitas Lentera Dhuafa Bagai Penerang Bagi Para Dhuafa

  • Bagikan
Penyaluran bantuan bantuan oleh relawan dari Komuinitas Lentera Dhuafa.

Komunitas Lentera Dhuafa, namanya mungkin baru terdengar karena nama komunitas ini memamg baru ada di tahun ini. Meski namnya baru ada di tahun ini, namun kerja-kerja sebagai relawan kemanusiaan sudah bertahun-tahun dilakukan oleh orang-orang yang tergabung dalam komunitas ini.

Salah satu pengurus Komuinitas Lentera Dhuafa Andi Asriani bercerita bahwa pemberian nama untuk komunitasnya memang baru dilakukan di tahun ini.

"Tetapi kami orang-orang di dalamnya sudah lama bergerak di bidang kemanusian, membantu para dhuafa, sekira tiga tahun lamanya," katanya, Senin, 25 Maret 2024.

Menurutnya, terkait nama Lentera Dhuafa berdasarkan usulan dari banyak orang termasuk sesama rekan- rekan relawan, Lentera artinya penerang.

"Jadi diharapkan dengan nama Lentera Dhuafa maka diharapkan komunitas ini bisa menjadi penerang bagi dhuafa, komunitas ini akan hadir sebagai pembawa solusi bagi setiap permasalah dhuafa," jelasnya.

Terkait proses pendistribusian bantuan kepada warga kurang mampu, komuinitas ini menyalurkan secara mandiri, kerja sama lembaga ataupun donatur.

"Jadi kami lihat objeknya dulu, kalau bantuannya bisa kami penuhi secara mandiri maka kami secara mandiri, namun apabila kami tidak bisa secara mandiri maka kami menghubungi lembaga dan donatur, seprti Baznas kami bekerja sama, karena hampir semua objek kami juga didukung oleh Baznas," tuturnya.

Asriani menambahkan, Lentera Dhuafa tidak hanya sebatas pengumpulan dan penyaluran bantuan, melainkan juga mengawal satu kasus dampingan hingga closing. Mulai dari pengurusan Adminduk, pengurusan BPJS, pengadaan tempat tinggal untuk orang terlantar. Lebih mengutamakan edukasi lebih dahulu, memahami alamat kebutuhannya dan memikirkan solusi jangka panjang atas masalah yang dampingan alami.

"Pendampingan yang kami lakukan bukan semata-mata hanya berupa sumbangan, tetapi juga bagaimana melakukan terapi psikis, menciptakan kenyamanan, membangun komunikasi yang intim. Alhamdulillah sampai selesai pendampingan hubungan silahturahmi tetap terjalin seperti keluarga," tutupnya. (*)

Penulis: Fitriani SalwarEditor: Haswandi Ashari
  • Bagikan