Mengapa Hari Musik Nasional Jatuh pada 9 Maret? Ini Penjelasannya

  • Bagikan

JAKARTA, RADARSELATAN.FAJAR.CO.ID — Hari Musik Nasional jatuh pada hari ini, Rabu (9/3/2022). Peringatan ini ternyata bertepatan dengan tanggal lahir komponis besar Indonesia, Wage Rudolf Supratman atau WR Supratman.
WR Supratman adalah pencipta lagu kebangsaan Indonesia Raya. Hari Musik Nasional ditetapkan Presiden Republik Indonesia keenam Susilo Bambang Yudhoyono melalui Keputusan Presiden Nomor 10 Tahun 2013.

Dikutip dari laman Direktorat SMP, di dalam Keppres tersebut disebutkan musik merupakan ekspresi budaya yang bersifat universal. Musik juga memiliki peran strategis dalam pembangunan nasional.

Penetapan Hari Musik Nasional memiliki beberapa tujuan yaitu:

* Meningkatkan apresiasi masyarakat terhadap musik Indonesia
* Meningkatkan kepercayaan diri dan motivasi para insan musik Indonesia
* Meningkatkan prestasi yang mampu mengangkat derajat musik Indonesia secara nasional, regional, dan internasional.
* Penetapan Hari Musik Nasional memang terinspirasi dari hari lahir sang komponis besar. Namun ternyata, hari lahir WR Supratman bukanlah 9 Maret. Putusan Pengadilan Negeri Purworejo menyatakan WR Supratman lahir pada 19 Maret 1903.

Keputusan bernomor 04/Pdt/P/2007/PN PWR pada 29 Maret 2007 tersebut telah disetujui keluarga. Meski begitu, keputusan pengadilan tentang hari lahir WR Supratman tak mengubah tanggal peringatan Hari Musik Nasional.

Selain menginspirasi Hari Musik Nasional, berikut fakta lain tentang WR Supratman.

5 Fakta WR Supratman

1. Lahir di Purworejo bukan Jatinegara
WR Supratman sebenarnya lahir di Desa Somongari, Kecamatan Kaligesing, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah. Namun ia tidak tinggal di desa tersebut. Sebab orang tuanya memboyongnya ke Jatinegara ketika berusia 3 bulan.

Sang ayah merupakan seorang tentara KNIL Sersan Jumeno Senen yang mencatatkan kelahiran anaknya di Jatinegara.

2. Pindah Ke Makassar

WR Supratman pindah ke Makasar bersama kakaknya Rukiyem saat berusia 4 tahun. Ia bersekolah di Tweede Inlandscheschool (Sekolah Angka Dua) dan menyelesaikan pada tahun 1917. Pada tahun 1919, W.R. Supratman lulus ujian Klein Ambtenaar Examen (KAE, ujian untuk calon pegawai rendahan). Setelah lulus KAE, Wage melanjutkan pendidikan ke Normaalschool (Sekolah Pendidikan Guru).

3. Bermusik Karena Kakak Iparnya
Ketertarikan WR Supratman dalam bermusik dimulai dari kakak iparnya yaitu W.M. Van Eldick. Ia dihadiahi sebuah biola saat ulang tahun yang ke 17. Kemudian mereka mendirikan grup band jazz bernama Black and White.

4. Menjadi Jurnalis

WR Supratman pindah dari Makassar ke Bandung dan menjadi jurnalis di koran Kaoem Moeda tahun 1924. Setahun kemudian, ia pindah ke Jakarta dan menjadi wartawan di koran Sin Po.

Karena menjadi jurnalis ia rajin menghadiri rapat-rapat organisasi pemuda dan rapat-rapat partai politik yang diadakan di Gedung Pertemuan di Batavia, sejak saat itulah W.R Supratman berkenalan dengan tokoh-tokoh pergerakan.

5. Pemutaran Lagu Indonesia Raya Pertama
Lagu Indonesia Raya pertama kali dimainkan oleh WR Supratman saat kongres Pemuda kedua yaitu 27-28 Oktober 1928. Ia memainkannya dengan iringan gesekan biola di depan seluruh peserta kongres sebelum dibacakannya Putusan Kongres Pemuda yang dikenal sebagai Sumpah Pemuda.

Nah itulah tentang Hari Musik Nasional dan sosok dibaliknya. Selamat hari musik nasional!

  • Bagikan